10 Ton Beras untuk Warga Kudus Terdampak Banjir
Pemkab Kudus menyalurkan 10 ton beras untuk meringankan beban 80 keluarga di empat desa yang terdampak banjir awal Februari 2025, dengan harapan bantuan ini dapat membantu warga memenuhi kebutuhan, terutama menjelang Lebaran.

Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan 10 ton beras kepada warga di empat desa yang terdampak banjir pada awal Februari 2025. Penyaluran bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena dampak bencana alam tersebut. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris, di Balai Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, pada Selasa, 25 Maret 2025. Bantuan ini meliputi Desa Pasuruhan Lor (Kecamatan Jati), Setrokalangan dan Kedungdowo (Kecamatan Kaliwungu), serta Gulang (Kecamatan Mejobo).
Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris, menyampaikan, "Semoga kehadiran pemerintah melalui penyerahan bantuan beras ini bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana alam. Kami tentu ikut prihatin dengan banjir yang dialami warga." Penyerahan bantuan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap warganya yang tertimpa musibah. Pemerintah memastikan akan terus memberikan perhatian pada setiap peristiwa bencana alam yang terjadi di wilayahnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Kudus, Mundir, menjelaskan bahwa setiap keluarga terdampak banjir menerima bantuan beras sebanyak 10 kilogram. Beras tersebut berasal dari cadangan pangan pemerintah (CBP) yang disediakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah. Total 80 keluarga di empat desa tersebut menerima bantuan ini.
Bantuan Beras untuk Meringankan Beban Warga Terdampak
Warga Desa Kedungdowo, Agus Prawoto, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima. Rumahnya terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa, sekitar 45 sentimeter. Meskipun tidak sampai mengungsi, bantuan beras ini sangat berarti, terutama menjelang perayaan Lebaran. "Dengan adanya bantuan beras, saya mengucapkan terima kasih karena bisa dipakai untuk memasak saat Lebaran," ujar Agus.
Kepala Desa Kedungdowo, Ummi Rohanah, menambahkan bahwa sebanyak 80 keluarga di desanya menerima bantuan beras karena terdampak banjir. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi warga pascabencana.
Sementara itu, Gotro, warga Desa Setrokalangan sekaligus Ketua Tani Setrokalangan, menyampaikan harapannya agar bantuan ini tidak terus berkelanjutan. Ia berharap ada solusi permanen untuk mengatasi masalah banjir di desanya. "Kami berharap ada upaya, salah satunya usulan para petani adanya penambahan pintu air agar ketika terjadi genangan bisa cepat surut sehingga areal tanaman padi petani tidak terdampak," jelasnya.
Harapan Solusi Jangka Panjang Penanggulangan Banjir
Pernyataan Gotro mewakili aspirasi warga yang menginginkan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir. Bantuan memang penting sebagai langkah penanganan darurat, namun solusi struktural untuk mencegah banjir di masa mendatang juga sangat diperlukan. Hal ini penting untuk melindungi warga dan aset mereka dari kerugian akibat banjir yang berulang.
Pemerintah Kabupaten Kudus diharapkan dapat menindaklanjuti aspirasi warga tersebut dengan melakukan kajian dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan banjir di daerah rawan bencana. Kerjasama antara pemerintah, warga, dan instansi terkait sangat penting dalam upaya penanggulangan bencana yang efektif dan berkelanjutan.
Penanganan banjir di Kudus tidak hanya berfokus pada penyaluran bantuan, tetapi juga pada upaya pencegahan dan mitigasi bencana. Dengan begitu, bantuan yang diberikan dapat lebih bermanfaat dalam jangka panjang dan mengurangi risiko kerugian yang lebih besar di masa mendatang.
Selain penambahan pintu air, perlu dikaji berbagai solusi lain seperti normalisasi sungai, perbaikan sistem drainase, dan penataan ruang wilayah yang lebih baik. Semua pihak perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terhindar dari bencana banjir.
Kesimpulan
Penyaluran bantuan 10 ton beras oleh Pemkab Kudus merupakan langkah positif dalam meringankan beban warga terdampak banjir. Namun, penting untuk diingat bahwa solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir juga perlu segera diwujudkan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Partisipasi aktif dari semua pihak sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan berkelanjutan.