150 Arwana Banjar Red Kalsel Diekspor ke Vietnam, Bernilai Ekonomi Tinggi
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Selatan telah mensertifikasi 150 ekor arwana Banjar Red untuk diekspor ke Vietnam, menandai potensi ekonomi tinggi komoditas ikan hias ini.

Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Selatan (Kalsel) baru-baru ini melakukan sertifikasi terhadap 150 ekor arwana hidup jenis Banjar Red yang siap diekspor ke Vietnam. Ekspor ini menandai langkah signifikan dalam pengembangan sektor perikanan Kalsel dan menunjukkan potensi ekonomi tinggi dari komoditas ikan hias tersebut.
Proses sertifikasi dilakukan di Satuan Pelayanan Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru. Penanggung Jawab Satuan Pelayanan Bandara Syamsudin Noor Karantina Kalsel, Meitha, menjelaskan bahwa sebelum sertifikasi, dilakukan pemeriksaan fisik menyeluruh terhadap setiap arwana. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan ikan dan mendeteksi adanya kelainan atau pendarahan.
Selain pemeriksaan kesehatan, kemasan arwana juga menjadi perhatian utama. "Arwana juga harus dikemas dengan baik dan aman untuk meminimalisir risiko kematian selama dalam perjalanan," ujar Meitha. Jumlah dan jenis ikan yang dikirim juga harus sesuai dengan dokumen permohonan yang diajukan oleh eksportir.
Syarat Ekspor Arwana Banjar Red
Meitha memaparkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk ekspor arwana, antara lain ukuran arwana minimal 10 sentimeter. Lebih lanjut, eksportir wajib memiliki sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) sesuai persyaratan negara tujuan, yakni Vietnam. Hal ini menunjukkan komitmen terhadap standar kualitas dan keamanan produk ekspor.
Arwana Banjar Red dipilih karena nilai ekonominya yang tinggi. Warna merah menyala yang khas menjadi daya tarik utama di pasar internasional, terutama bagi kolektor ikan hias. Permintaan tinggi dari Vietnam membuat negara tersebut menjadi pasar ekspor yang potensial.
Harga arwana Banjar Red bervariasi tergantung pada warna, corak, dan ukuran. Semakin unik dan menarik coraknya, maka akan semakin tinggi pula nilai jualnya. Hal ini menjadikan budidaya arwana sebagai bisnis yang menjanjikan bagi masyarakat Kalsel.
Potensi Ekonomi dan Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kalsel
Meitha optimistis bahwa fasilitasi ekspor arwana melalui pemeriksaan dan sertifikasi, serta pembinaan dari Karantina, akan mendorong keberlanjutan ekspor komoditas ini. Ia menambahkan bahwa berkembangnya aktivitas ekspor di sektor perikanan akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan.
Ekspor arwana ini bukan hanya sekadar transaksi jual beli, tetapi juga menjadi bukti nyata potensi sumber daya alam Kalsel yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan terus mendukung pengembangan sektor perikanan dan memberikan pelatihan serta pendampingan kepada para pelaku usaha.
Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan semakin banyak arwana Kalsel yang dapat menembus pasar internasional dan berkontribusi pada peningkatan devisa negara. Hal ini juga akan membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah.
Keberhasilan ekspor arwana ini menjadi contoh nyata bagaimana komoditas lokal dapat menjadi produk unggulan yang mampu bersaing di pasar global. Langkah ini perlu ditiru untuk komoditas unggulan lainnya di Kalsel guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.