18 Sekolah di Jatim Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Sebanyak 18 SMA, SMK, dan SLB di Jawa Timur telah mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak 6 Januari 2024, dengan evaluasi berkelanjutan untuk penyempurnaan program.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah diujicobakan di 18 sekolah SMA, SMK, dan SLB di Jawa Timur sejak 6 Januari 2024. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di beberapa daerah, termasuk Pacitan, Lamongan, Sidoarjo, Surabaya, Kabupaten Malang, Pasuruan, dan Bojonegoro. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, secara langsung meninjau program ini di SMAN 10 Surabaya dan SMK PGRI 1 Surabaya.
Peninjauan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program MBG. Evaluasi difokuskan pada data siswa yang memiliki alergi atau kebutuhan gizi khusus. Informasi ini sangat penting untuk dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) guna meningkatkan kualitas program ke depannya. Data tersebut juga menjadi pertimbangan mengapa program MBG belum diterapkan secara menyeluruh di Jawa Timur.
Menurut Aries, menu yang disediakan dalam program MBG sudah cukup memenuhi kebutuhan gizi siswa, meliputi nasi, sayur, lauk (daging/ayam), buah, dan susu. Namun, perlu diperhatikan bahwa keberhasilan program MBG sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur, khususnya dapur yang memenuhi standar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sebagai contoh, di daerah Batu, Jawa Timur, masih terdapat kendala dalam penyiapan dapur yang dibutuhkan untuk program ini.
Program MBG juga dievaluasi di sekolah-sekolah luar biasa (SLB). Tidak semua siswa SLB dapat mengikuti program ini karena beberapa faktor, termasuk kebutuhan diet khusus dan jenis makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Pihak sekolah dan wali murid ABK akan bekerja sama untuk menyesuaikan menu sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Aries menekankan pentingnya evaluasi dan penyesuaian program. Jika ditemukan banyak kendala atau ketidakcocokan menu, sistem MBG akan diperbaiki. Meskipun terdapat tantangan, tujuan utama adalah agar program MBG tetap berjalan dan memberikan manfaat bagi siswa.
Secara keseluruhan, pelaksanaan program MBG di Jawa Timur masih dalam tahap uji coba dan evaluasi. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan program ini agar dapat diterapkan secara merata dan efektif bagi seluruh siswa di Jawa Timur. Ke depan, kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan orang tua akan sangat penting untuk memastikan keberhasilan program MBG.
Kesiapan infrastruktur seperti dapur yang memenuhi standar SPPG juga menjadi kunci keberhasilan program MBG. Dengan evaluasi yang komprehensif dan kerjasama yang baik, diharapkan program MBG dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan perkembangan siswa di Jawa Timur.