38 WBP Langsung Bebas! Remisi HUT RI ke-80 di Lapas Probolinggo Beri Harapan Baru
Sebanyak 38 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Probolinggo langsung bebas setelah menerima Remisi HUT RI ke-80. Simak detail penghargaan negara bagi narapidana berkelakuan baik ini.

Pada momen peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, kabar gembira menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Probolinggo, Jawa Timur. Sebanyak 38 narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) di lapas tersebut secara resmi menghirup udara bebas. Mereka adalah bagian dari ratusan WBP yang menerima remisi atau pengurangan masa hukuman dari negara.
Penyerahan remisi ini dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Probolinggo Aminuddin. Ia didampingi Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari serta anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya. Acara penting ini berlangsung di Lapas Kelas II-B Probolinggo pada Minggu, 17 Agustus.
Remisi ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas perilaku baik para narapidana selama menjalani masa pidana mereka. Ini juga menjadi motivasi agar mereka terus memperbaiki diri. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong perubahan positif bagi para WBP yang kembali ke masyarakat.
Detail Remisi dan Jumlah Penerima di Lapas Probolinggo
Kepala Lapas Kelas II-B Probolinggo, Dadang Rais Saputro, menjelaskan rincian pemberian remisi. Dari total 837 warga binaan di Lapas Probolinggo, sebanyak 594 narapidana mendapatkan remisi umum. Angka ini menunjukkan komitmen negara dalam memberikan apresiasi kepada WBP yang memenuhi syarat.
Secara spesifik, dari 594 penerima remisi umum, 38 orang di antaranya langsung dinyatakan bebas. Rinciannya adalah 21 orang bebas murni dan 17 orang lainnya masih harus menjalani subsider kurungan. Ini adalah momen penting bagi mereka untuk memulai lembaran baru dalam hidup.
Selain remisi umum, Lapas Probolinggo juga memberikan remisi dasawarsa kepada 716 narapidana. Remisi dasawarsa merupakan pengurangan hukuman yang diberikan setiap 10 tahun sekali. Pemberiannya bertepatan dengan momentum Kemerdekaan Republik Indonesia.
Warga binaan yang berpredikat "pemuka" dan menunjukkan perilaku sangat baik juga memperoleh keuntungan tambahan. Mereka mendapatkan remisi khusus dari negara. Hal ini menegaskan bahwa penghargaan diberikan berdasarkan evaluasi komprehensif terhadap perilaku WBP.
Dukungan Pemerintah Kota dan Fasilitas Kesehatan
Pihak Lapas Probolinggo menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemerintah Kota Probolinggo. Dukungan yang diberikan, khususnya dalam fasilitas kesehatan, sangat membantu operasional lapas. Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan juga berjalan efektif.
Salah satu bentuk kolaborasi penting adalah pelaksanaan screening kesehatan bagi sekitar 600 warga binaan. Program ini memungkinkan deteksi dini penyakit serius di kalangan narapidana. Langkah preventif ini sangat krusial untuk menjaga kesehatan WBP.
Dengan adanya deteksi dini, warga binaan yang memiliki kebutuhan khusus dapat segera mendapatkan perawatan. Mereka bisa dirawat di blok hunian khusus atau memanfaatkan layanan kesehatan gratis di RSUD. Ini menunjukkan perhatian terhadap hak-hak kesehatan para narapidana.
Pesan Wali Kota untuk Mantan Narapidana
Wali Kota Probolinggo Aminuddin membacakan sambutan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Dalam sambutannya, ditekankan bahwa remisi bukan hanya sekadar pengurangan masa hukuman. Remisi adalah bentuk penghargaan atas usaha narapidana untuk memperbaiki diri.
Remisi juga berfungsi sebagai motivasi kuat bagi warga binaan untuk terus berbenah. Tujuannya adalah agar mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik. Ini adalah kesempatan kedua yang diberikan negara.
Aminuddin juga memberikan pesan khusus kepada para narapidana yang menerima kebebasan. "Bagi saudara-saudara yang hari ini mendapatkan kebebasan, jadikanlah momen itu sebagai titik balik kehidupan," ujarnya. Ia menekankan pentingnya kembali ke keluarga dan masyarakat.
Wali kota berharap mereka dapat menjadi pribadi yang mandiri dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. "Jadikan kebebasan itu sebagai anugerah sekaligus tanggung jawab," pungkasnya. Pesan ini menggarisbawahi pentingnya peran serta aktif dalam membangun kembali kehidupan.