Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Perjuangan Pendidikan di Daerah 3T: Tantangan dan Harapan Menuju Pemerataan Kualitas
Perjuangan Pendidikan di Daerah 3T: Tantangan dan Harapan Menuju Pemerataan Kualitas

Komisi X DPR RI berupaya mengatasi ketimpangan pendidikan di daerah 3T melalui berbagai program dan kebijakan afirmatif untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dan merata bagi seluruh anak Indonesia.

Wajib Belajar 13 Tahun: Siap Direalisasikan dalam RUU Sisdiknas
Wajib Belajar 13 Tahun: Siap Direalisasikan dalam RUU Sisdiknas

Komisi X DPR RI mendorong program wajib belajar 13 tahun yang terintegrasi dari PAUD hingga SMA/SMK dalam RUU Sisdiknas untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia.

Pemerataan PAUD di Indonesia Masih Belum Merata, 21 Persen Desa Belum Memiliki Unit PAUD
Pemerataan PAUD di Indonesia Masih Belum Merata, 21 Persen Desa Belum Memiliki Unit PAUD

Kementerian Pendidikan menemukan ketimpangan akses layanan PAUD di Indonesia; 21 persen desa belum memiliki unit PAUD, dan anggaran PAUD masih sangat minim.

Akses Pendidikan Tak Merata: Penyebab Utama Tingginya Angka Anak Tidak Sekolah di Indonesia
Akses Pendidikan Tak Merata: Penyebab Utama Tingginya Angka Anak Tidak Sekolah di Indonesia

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan akses dan sebaran pendidikan yang tidak merata sebagai faktor utama tingginya angka anak tidak sekolah di Indonesia, terutama di daerah terpencil seperti Cianjur dan Bone.

Pemprov Maluku: Layanan PAUD Merata untuk SDM Unggul di Indonesia Emas 2045
Pemprov Maluku: Layanan PAUD Merata untuk SDM Unggul di Indonesia Emas 2045

Pemerintah Provinsi Maluku berkomitmen mewujudkan pemerataan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di seluruh wilayah untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

KPAI Usul Sekolah Rakyat Atasi Masalah 4,2 Juta Anak Indonesia Putus Sekolah
KPAI Usul Sekolah Rakyat Atasi Masalah 4,2 Juta Anak Indonesia Putus Sekolah

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berharap Program Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan 4,2 juta anak Indonesia yang putus sekolah atau belum pernah mengenyam pendidikan formal.