Angka Stunting di Papua Pegunungan 37,5 Persen, Pemkab Jayawijaya Dorong Peningkatan Kapasitas Bidan
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya meminta bidan meningkatkan kapasitas untuk menekan angka stunting yang masih tinggi di Papua Pegunungan. Bagaimana peran bidan dalam pencegahan stunting sejak dini?

Wamena, Jayawijaya – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui Dinas Kesehatan setempat mendesak seluruh tenaga bidan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka. Langkah ini diambil sebagai upaya serius dalam menanggulangi masalah stunting atau pertumbuhan lambat pada anak yang masih menjadi tantangan besar di wilayah tersebut.
Permintaan peningkatan kapasitas ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Lesman Tabuni, di Wamena pada Sabtu. Menurutnya, urgensi ini muncul mengingat angka prevalensi stunting di Papua Pegunungan saat ini mencapai 37,5 persen, sebuah angka yang tergolong cukup tinggi di tingkat nasional.
Lesman Tabuni menekankan bahwa peran bidan tidak hanya terbatas pada proses persalinan, melainkan juga mencakup edukasi dan pendampingan gizi bagi ibu hamil. Hal ini krusial untuk memastikan asupan gizi yang optimal sejak dini, bahkan saat anak masih dalam kandungan, guna mencegah stunting secara efektif.
Peran Kunci Bidan dalam Pencegahan Stunting
Lesman Tabuni menjelaskan bahwa perhatian terhadap pencegahan stunting harus dimulai jauh sebelum anak dilahirkan. Bidan memiliki tanggung jawab untuk memberikan pemahaman mendalam kepada ibu hamil mengenai pentingnya mengonsumsi makanan sehat sejak awal kehamilan hingga proses persalinan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengantisipasi dan mencegah kekurangan gizi yang dapat berujung pada stunting.
Setiap tenaga bidan diwajibkan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam memberikan edukasi dan pendampingan gizi. Kemampuan ini perlu terus diasah melalui berbagai kegiatan pelatihan yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini. Dengan demikian, bidan dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan stunting di komunitas.
Keberadaan bidan, baik di kampung maupun di puskesmas, sangat vital dalam upaya pencegahan masalah stunting. Mereka memastikan kesehatan ibu dan anak terjaga dengan baik, tidak hanya selama kehamilan tetapi juga setelah lahir, terutama pada periode emas 0-2 tahun. Intervensi dini oleh bidan dapat memberikan dampak signifikan terhadap tumbuh kembang anak.
Strategi Peningkatan Kapasitas dan Dampak Jangka Panjang
Peningkatan kapasitas tenaga bidan merupakan bagian integral dari strategi kesehatan daerah untuk mencapai target penurunan angka stunting. Dengan total 166 bidan yang tersebar di Kabupaten Jayawijaya, baik yang bekerja di lembaga pemerintahan, swasta, maupun praktik mandiri, potensi untuk menjangkau masyarakat secara luas sangat besar.
Lesman Tabuni menambahkan bahwa anak-anak yang sehat dan cerdas merupakan fondasi penting untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu Indonesia Emas pada tahun 2045. Oleh karena itu, investasi pada kesehatan ibu dan anak, khususnya pencegahan stunting, adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
Komitmen pemerintah daerah Jayawijaya dalam penanganan masalah kesehatan, termasuk stunting, juga diwujudkan melalui program pengobatan gratis yang dicanangkan oleh Bupati Atenius Murib dan Wakil Bupati Ronny Elopere. Program ini menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam menyediakan akses layanan kesehatan yang memadai bagi seluruh masyarakat.