Antisipasi Lonjakan Harga, Pemkot Mataram Pasok Daging Beku Jelang Idul Adha
Pemerintah Kota Mataram menyiapkan stok daging beku untuk mengantisipasi lonjakan harga daging segar menjelang Idul Adha 2025, seiring meningkatnya permintaan dan harga daging sapi segar yang mencapai Rp140.000 per kilogram.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengambil langkah antisipatif untuk mencegah lonjakan harga daging menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah atau tahun 2025. Pemkot Mataram memastikan ketersediaan stok daging beku sebagai alternatif bagi masyarakat. Langkah ini diambil mengingat harga daging segar di sejumlah pasar di Mataram telah mengalami kenaikan.
Kenaikan harga daging segar terjadi di beberapa pasar di Mataram. Di Pasar Induk Mandalika, harga daging sapi segar telah mencapai Rp130.000 per kilogram, naik dari harga normal Rp120.000 per kilogram. Sementara itu, di Pasar Dasan Agung dan Kebon Roek, harga bahkan mencapai hampir Rp140.000 per kilogram. Lonjakan harga ini terjadi menjelang Idul Adha, yang biasanya diiringi dengan peningkatan permintaan daging sapi.
Beberapa faktor berkontribusi terhadap kenaikan harga daging sapi segar. Selain mendekati Idul Adha, peningkatan permintaan juga didorong oleh tingginya penyelenggaraan acara "ruah" atau selamatan oleh calon jamaah haji sebelum keberangkatan ke Tanah Suci. Selain itu, pengiriman ternak ke luar daerah juga turut memengaruhi ketersediaan dan harga daging sapi di pasaran.
Antisipasi Pemkot Mataram: Stok Daging Beku
Sebagai upaya untuk mengendalikan harga dan memastikan ketersediaan daging bagi masyarakat, Pemkot Mataram melalui Dinas Perdagangan (Disdag) melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi NTB dan distributor daging beku. Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Disdag Mataram, Sri Wahyunida, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok daging beku yang cukup di pasaran.
"Kami ingin memastikan para distributor daging beku memiliki stok yang cukup, agar tidak memicu kenaikan harga," ujar Sri Wahyunida. Daging beku dinilai sebagai alternatif yang efektif untuk menstabilkan harga daging di pasaran, mengingat harganya yang lebih terjangkau dibandingkan daging segar.
Selama ini, daging beku banyak digunakan oleh pelaku usaha di sektor perhotelan, restoran, dan katering. Harga daging beku yang lebih murah, misalnya sekitar Rp85.000 per kilogram dibandingkan harga daging segar yang mencapai Rp120.000 per kilogram, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku usaha.
Dengan menyediakan stok daging beku yang cukup, Pemkot Mataram berharap dapat membantu menstabilkan harga daging dan mencegah lonjakan harga yang signifikan menjelang Idul Adha. Langkah ini juga diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang akan merayakan Idul Adha.
Harapan Pemkot Mataram Terhadap Distribusi Daging Beku
Sri Wahyunida mengungkapkan harapannya agar ketersediaan daging beku dari para distributor dapat membantu menstabilkan harga daging segar di Kota Mataram. Dengan adanya alternatif daging beku yang lebih terjangkau, diharapkan dapat menekan laju kenaikan harga daging segar yang cenderung meningkat menjelang hari raya Idul Adha.
Koordinasi yang dilakukan Pemkot Mataram dengan pihak terkait diharapkan dapat menghasilkan solusi yang efektif dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan daging di pasaran. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Mataram untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan harga yang terjangkau, terutama menjelang perayaan hari besar keagamaan.
Selain itu, Pemkot Mataram juga akan terus memantau perkembangan harga daging di pasar-pasar tradisional dan modern. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa upaya yang dilakukan berjalan efektif dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Mataram.
Dengan adanya antisipasi ini, diharapkan masyarakat Kota Mataram dapat merayakan Idul Adha dengan tenang dan tidak perlu khawatir dengan lonjakan harga daging yang signifikan.