Aset Tanah Dominasi Kekayaan Negara di Sulsel, Capai Rp156,64 Triliun
Kekayaan negara di Sulawesi Selatan mencapai Rp222,15 triliun hingga Maret 2025, didominasi aset tanah senilai Rp156,64 triliun, disusul bangunan dan infrastruktur lainnya.

Makassar, 12 Mei 2025 - Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulseltrabar), Wibawa Pram Sihombing, mengumumkan bahwa aset tanah mendominasi komposisi Barang Milik Negara (BMN) di Sulawesi Selatan. Nilai aset tanah tersebut mencapai angka fantastis, yaitu Rp156,64 triliun. Pengumuman ini disampaikan di Makassar pada Minggu lalu, menyoroti peran penting BMN dalam mendukung operasional pemerintah dan perekonomian daerah.
Setelah tanah, aset BMN terbesar kedua di Sulsel adalah bangunan dengan nilai Rp17,74 triliun. Kemudian disusul oleh jalan irigasi dan jaringan senilai Rp30,95 triliun. Jenis aset lainnya meliputi peralatan dan mesin, konstruksi dalam pengerjaan, aset tetap lainnya, dan aset tak berwujud. Total nilai keseluruhan BMN di Sulsel hingga Maret 2025 mencapai Rp222,15 triliun, menunjukkan pemanfaatan aset negara yang signifikan untuk mendukung operasional kementerian/lembaga dan pelayanan publik.
BMN di Sulsel tidak hanya berperan sebagai sarana operasional, tetapi juga berkontribusi sebagai sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Hingga Maret 2025, realisasi PNBP dari pengelolaan BMN di Sulsel mencapai Rp6,68 miliar, atau 17,80 persen dari target tahunan sebesar Rp37,5 miliar. Pendapatan terbesar berasal dari pendayagunaan BMN dan kontribusi satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU).
Aset BMN di Sektor Pendidikan Sulsel
Sektor pendidikan di Sulawesi Selatan juga memiliki porsi signifikan dalam total nilai BMN. Hingga Maret 2025, nilai BMN di sektor ini mencapai Rp13,56 triliun. Aset tersebut tersebar di berbagai institusi pendidikan, terutama perguruan tinggi negeri. Perguruan tinggi negeri mencatatkan nilai aset terbesar, yaitu lebih dari Rp7,87 triliun.
Perguruan tinggi kedinasan menempati posisi kedua dengan nilai aset lebih dari Rp3,85 triliun. Madrasah Aliyah memiliki aset BMN senilai lebih dari Rp1,4 triliun, sementara Madrasah Tsanawiyah memiliki aset senilai Rp388,30 miliar. Distribusi aset BMN di sektor pendidikan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendukung kemajuan pendidikan di Sulawesi Selatan.
Data ini menunjukkan bahwa pengelolaan BMN di Sulsel berjalan dengan baik dan berkontribusi pada perekonomian daerah. Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan BMN untuk mendukung program-program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Potensi Peningkatan PNBP dari BMN
Meskipun realisasi PNBP dari pengelolaan BMN di Sulsel hingga Maret 2025 telah mencapai Rp6,68 miliar, masih terdapat potensi peningkatan yang signifikan. Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan pengelolaan BMN untuk meningkatkan pendapatan negara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan BMN.
Dengan total nilai BMN yang mencapai Rp222,15 triliun, terdapat peluang besar untuk meningkatkan PNBP. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai strategi, seperti optimalisasi pemanfaatan aset, peningkatan kerjasama dengan pihak swasta, dan pengembangan inovasi dalam pengelolaan BMN. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan BMN.
Ke depan, DJKN Sulseltrabar akan terus berupaya meningkatkan kontribusi BMN terhadap perekonomian daerah dan nasional. Hal ini akan dilakukan melalui berbagai program dan strategi yang terencana dan terukur, sehingga pemanfaatan BMN dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
Dengan pengelolaan yang baik, BMN di Sulsel diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan.