Baznas dan BP2MI Jalin Sinergi: Lindungi PMI Lewat Dana ZIS
Kerja sama Baznas dan BP2MI bertujuan melindungi pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri melalui program-program yang memanfaatkan dana Zakat, Infak, Sedekah, dan lainnya.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI resmi menjalin kerja sama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk melindungi pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan di Jakarta pada 7 Maret 2024, menandai langkah konkret dalam memanfaatkan dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (ZIS-DSKL) untuk kesejahteraan PMI.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad, mengungkapkan bahwa kerja sama ini sangat penting mengingat Baznas sering menerima permintaan bantuan dari PMI yang mengalami kesulitan di luar negeri, mulai dari pemulangan hingga kasus hukuman mati. "Kemarin baru kami kumpulkan, walaupun belum maksimal tapi Alhamdulillah mulai banyak yang diberikan bantuan," ujarnya, menekankan pentingnya bantuan tidak hanya kepada PMI itu sendiri, tetapi juga kepada keluarga mereka, misalnya melalui bantuan pendidikan atau pengembangan usaha.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi para PMI dan keluarga mereka. Program-program Baznas yang telah berjalan, seperti Baznas Micro Finance, ZMart, dan program beasiswa, menjadi contoh nyata komitmen Baznas dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia dan kini akan diperluas untuk menjangkau PMI.
Program Unggulan Baznas untuk PMI
Baznas memiliki sepuluh program prioritas untuk membantu mengurangi kemiskinan, beberapa di antaranya relevan dengan kebutuhan PMI. Program Baznas Micro Finance, misalnya, dapat memberikan akses modal bagi PMI yang ingin memulai atau mengembangkan usaha setelah pulang ke Indonesia. Program beasiswa pendidikan juga akan sangat bermanfaat bagi anak-anak PMI. Selain itu, program-program seperti ZMart, ZChicken, dan ZCoffee dapat memberikan peluang ekonomi bagi keluarga PMI.
Noor Achmad berharap kerja sama ini tidak hanya menghasilkan program-program konkret, tetapi juga meningkatkan kesadaran berzakat di lingkungan Kementerian P2MI dan lembaga lain. "Kalau di semua kementerian dibangkitkan zakatnya, digerakkan zakatnya, insya Allah pasti akan diberikan keselamatan, seluruh karyawannya juga akan diberikan keselamatan," tambahnya.
Menteri BP2MI, Abdul Kadir Karding, menyampaikan apresiasi atas kerja sama ini. Ia berharap kerja sama ini dapat memberikan pelatihan dan akses modal bagi PMI yang mengalami kendala setelah kembali ke Indonesia. "Terima kasih dan apresiasi kami yang setinggi-tingginya kepada Baznas RI yang telah berkenan untuk bersinergi dan memperkuat kerja sama dengan kami dalam perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia ini," ucapnya.
Lingkup Kerja Sama Baznas dan BP2MI
Kerja sama Baznas RI dan Kementerian P2MI mencakup berbagai aspek, termasuk sosialisasi dan edukasi tentang ZIS-DSKL, pengumpulan ZIS-DSKL di lingkungan Kementerian P2MI, program beasiswa untuk anak PMI, peningkatan kapasitas dan pemberdayaan ekonomi, serta dukungan sosial kemanusiaan, pendidikan, dakwah, dan kesehatan bagi PMI dan keluarga mereka. Kerja sama yang komprehensif ini menunjukkan komitmen bersama untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi PMI.
Dengan sinergi ini, diharapkan semakin banyak PMI dan keluarga mereka yang terlindungi dan terbantu, serta kesadaran berzakat di Indonesia semakin meningkat. Program-program yang terintegrasi dan memanfaatkan dana ZIS-DSKL ini menjadi solusi inovatif dalam mengatasi tantangan yang dihadapi PMI dan keluarga mereka.