BNPT: FKPT Garda Terdepan Cegah Radikalisme di Daerah
BNPT menyebut FKPT sebagai garda terdepan dalam mencegah radikalisme dan terorisme di Indonesia, mengingat radikalisasi masih terus terjadi, terutama mengincar Generasi Z melalui digital.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Eddy Hartono, menegaskan peran krusial Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) sebagai garda terdepan dalam mencegah radikalisme dan terorisme di seluruh Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional FKPT Ke-12 yang diadakan secara daring pada Rabu, 23 April. FKPT, menurutnya, berfungsi sebagai wadah pengumpulan informasi, deteksi masalah, dan pemetaan wilayah rawan radikalisme di tingkat daerah. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 yang mewajibkan pencegahan terorisme.
Komjen Pol. Eddy menekankan pentingnya kolaborasi proaktif FKPT dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk meningkatkan efektivitas pencegahan terorisme. Kerja sama yang erat dengan Forkopimda dinilai akan memperkuat upaya pencegahan di tingkat daerah. Meskipun Indonesia telah berhasil mencapai "zero attack terrorism" selama tiga tahun terakhir, ancaman radikalisasi masih terus berlangsung, bahkan semakin gencar mengincar Generasi Z melalui platform digital.
Oleh karena itu, BNPT meminta FKPT untuk berperan aktif sebagai saluran informasi dan sekaligus sebagai penerima informasi terkait perkembangan radikalisme dan terorisme di daerah. Informasi yang akurat dan cepat akan sangat membantu dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme.
FKPT: Benteng Pertahanan dari Ancaman Radikalisme
Ketua FKPT Sulawesi Tenggara, Andi Intang Dulung, mengajak seluruh pengurus dan anggota FKPT di Indonesia untuk selalu siap siaga menjaga Tanah Air dari ancaman ideologi radikalisme. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mencegah berkembangnya paham radikal menjadi tindakan terorisme. Andi optimistis FKPT akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah, mengingat semua pihak menginginkan wilayah yang aman dan bebas dari ancaman terorisme.
Andi menambahkan, koordinasi yang baik antara FKPT dengan pemerintah daerah sangatlah penting. Semua daerah, dari tingkat desa hingga provinsi, menginginkan keamanan dan terbebas dari ancaman radikalisme dan terorisme. Kerja sama yang solid diyakini akan mampu menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat.
FKPT, yang dibentuk sejak tahun 2012, merupakan mitra strategis BNPT di daerah. Forum ini berperan penting dalam menjembatani pelaksanaan pendekatan lunak (soft approach) melalui pelibatan berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh agama, budaya, pendidikan, media, perempuan, dan generasi muda.
Peran Strategis FKPT dalam Pencegahan Terorisme
FKPT hadir di seluruh provinsi dan beberapa kabupaten/kota di Indonesia, melibatkan tokoh-tokoh lokal lintas sektor. Kehadiran FKPT di tingkat daerah merupakan langkah strategis BNPT dalam melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, FKPT diharapkan mampu menjangkau kelompok-kelompok rentan dan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bahaya radikalisme dan terorisme.
Melalui pendekatan lunak, FKPT berupaya membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menolak segala bentuk kekerasan dan intoleransi. FKPT juga berperan aktif dalam memberikan kontraterorisme narasi yang dapat menangkal penyebaran paham radikal terorisme.
Dengan adanya FKPT, diharapkan upaya pencegahan terorisme di Indonesia akan semakin efektif dan terintegrasi. Kerja sama yang sinergis antara BNPT, FKPT, dan Forkopimda sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Peran FKPT sebagai garda terdepan dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di daerah sangatlah penting. Dengan kolaborasi yang kuat dan strategi yang tepat, FKPT mampu menjadi benteng pertahanan yang kokoh dalam menjaga keutuhan NKRI.