Cegah DBD, Sekolah di OKU Timur Lakukan Pengasapan Massal
SDN 1 Martapura, OKU Timur, Sumatera Selatan melakukan pengasapan seluruh ruang kelas dan lingkungan sekolah setelah seorang siswa diduga terinfeksi DBD, diikuti upaya serupa di Desa Kota Baru Selatan untuk mencegah penyebaran penyakit.
![Cegah DBD, Sekolah di OKU Timur Lakukan Pengasapan Massal](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220201.323-cegah-dbd-sekolah-di-oku-timur-lakukan-pengasapan-massal-1.jpg)
Martapura, 7 Februari 2024 - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi perhatian di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Martapura mengambil langkah cepat dengan melakukan pengasapan massal di seluruh lingkungan sekolah. Langkah ini diambil setelah seorang siswa diduga terinfeksi DBD.
Langkah Pencegahan DBD di SDN 1 Martapura
Kepala SDN 1 Martapura, Nirwana, menjelaskan bahwa tindakan pengasapan dilakukan sebagai respon cepat atas dugaan kasus DBD di sekolah. Kerja sama dengan Puskesmas Martapura langsung dilakukan untuk melakukan fogging guna memberantas nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD. Pengasapan tidak hanya menyasar ruang kelas, tetapi juga halaman sekolah dan lingkungan sekitar untuk mencegah penyebaran lebih luas.
Selain pengasapan, pihak sekolah juga meningkatkan upaya kebersihan lingkungan. Kegiatan bersih-bersih rutin dilakukan di seluruh ruangan kelas, dengan fokus pada pengurangan genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Sekolah juga mengimbau seluruh siswa untuk menjaga kebersihan baik di lingkungan sekolah maupun di rumah masing-masing.
Upaya Pemberantasan DBD di Desa Kota Baru Selatan
Bukan hanya di SDN 1 Martapura, upaya pencegahan DBD juga dilakukan di Desa Kota Baru Selatan, Kecamatan Martapura. Kepala Dinas Kesehatan OKU Timur, M. Yakub, menyatakan bahwa pengasapan juga telah dilakukan di permukiman padat penduduk di desa tersebut. Hal ini menyusul adanya satu warga yang terindikasi menderita DBD dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Pengasapan, menurut M. Yakub, merupakan tindakan preventif untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti dewasa yang menjadi vektor penyakit. Selain pengasapan, Dinas Kesehatan juga membagikan bubuk abate gratis kepada warga. Abate, yang mengandung temefos, efektif dalam memberantas larva nyamuk.
Meskipun pengasapan dan abate efektif, M. Yakub menekankan pentingnya penerapan pola 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) sebagai langkah pencegahan yang paling ampuh. Lebih lanjut, ia mendorong setiap rumah tangga untuk memiliki juru pemantau jentik (Juru Pemantau Jentik/Jumantik) agar Kabupaten OKU Timur dapat terbebas dari DBD.
Kesimpulan
Upaya pencegahan DBD di OKU Timur menunjukkan komitmen pemerintah dan sekolah dalam melindungi warganya. Pengasapan massal dan distribusi abate merupakan langkah-langkah penting, namun tetap perlu diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk penerapan 3M dan peran aktif Jumantik. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan penyebaran DBD di OKU Timur dapat ditekan dan lingkungan tetap sehat.