Legislator Surakarta Gerak Cepat Cegah DBD, Fogging Gratis Dilakukan di Sejumlah Titik
Anggota DPRD Kota Surakarta, Baruna Wasita Aji, menginisiasi fogging gratis untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Solo, menanggapi laporan warga melalui media sosial.

Solo, 22 April 2024 (ANTARA) - Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi perhatian serius di Kota Surakarta. Anggota DPRD Kota Surakarta, Baruna Wasita Aji, merespon cepat peningkatan kasus DBD dengan menginisiasi program fogging atau pengasapan gratis di sejumlah titik di Kota Solo. Langkah ini diambil setelah banyaknya laporan warga yang disampaikan melalui media sosial mengenai kasus DBD di lingkungan mereka. Program ini bertujuan untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Inisiatif Baruna Wasita Aji muncul setelah dirinya menerima banyak permintaan dari warga Kota Surakarta terkait pelaksanaan fogging. Banyaknya warga yang terpapar DBD mendorong legislator tersebut untuk segera bertindak. "Awalnya kami menerima banyak permintaan dari warga di Kota Surakarta terkait fogging, karena cukup banyak yang terpapar dan ini juga bagian dari pencegahan," ungkap Baruna di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Selain fokus pada pemukiman warga, program fogging gratis ini juga menyasar area-area yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti saluran air terbuka. Langkah ini diharapkan dapat menekan populasi nyamuk Aedes aegypti secara efektif dan mencegah penyebaran DBD lebih lanjut. Baruna menekankan bahwa program ini bukan hanya sekadar tindakan teknis, tetapi juga bagian dari edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Fogging Gratis dan Edukasi Kebersihan
Pelaksanaan fogging gratis yang diinisiasi oleh Baruna Wasita Aji ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satu warga yang merasakan manfaatnya adalah Bino Rudianto, Ketua RT 03/RW 04 Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasarkliwon, Solo. Kelurahan tersebut sebelumnya sempat mengalami dua kasus DBD. Warga kemudian melaporkan hal ini melalui media sosial Baruna Wasita Aji, yaitu Kanal Baruna Mendengar.
Bino Rudianto menyampaikan rasa terima kasihnya atas respon cepat dan tindakan nyata dari Baruna Wasita Aji. "Kami berterima kasih atas dilakukannya fogging di lingkungan kami. Harapannya kasus yang terkena penyakit DBD tidak ada lagi," ujarnya. Hal ini menunjukkan pentingnya peran serta masyarakat dalam melaporkan kasus dan bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya pencegahan DBD.
Baruna Wasita Aji berharap program fogging ini dapat menekan angka kasus DBD di Kota Surakarta. Lebih jauh lagi, ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal masing-masing. "Dengan begitu harapannya kasus demam berdarah tidak terjadi lagi," kata Baruna. Langkah ini merupakan kombinasi antara tindakan langsung dan upaya edukasi untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit.
Melalui program ini, Baruna Wasita Aji tidak hanya memberikan solusi langsung berupa fogging, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan jangka panjang. Hal ini menunjukkan komitmen nyata dari pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
Langkah Pencegahan DBD yang Komprehensif
Program fogging merupakan salah satu langkah pencegahan DBD yang dilakukan. Namun, upaya pencegahan yang lebih komprehensif tetap diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini di masa mendatang. Masyarakat diimbau untuk aktif melakukan langkah-langkah pencegahan di rumah masing-masing, seperti membersihkan lingkungan sekitar, menguras bak mandi secara rutin, menutup tempat penampungan air, dan menggunakan kelambu saat tidur.
Selain itu, peran serta masyarakat dalam melaporkan kasus DBD juga sangat penting. Pelaporan dini dapat membantu petugas kesehatan untuk segera melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penyebaran DBD di Kota Surakarta dapat ditekan dan kesehatan masyarakat dapat terjaga.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh warga Kota Surakarta. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit, termasuk DBD.
Dengan adanya inisiatif dari Baruna Wasita Aji dan kesadaran masyarakat, diharapkan kasus DBD di Kota Surakarta dapat segera teratasi dan masyarakat dapat hidup sehat dan bebas dari ancaman penyakit.