Desa di Aceh Salurkan BLT Rp1,2 Juta: Meringankan Beban Warga Kurang Mampu
Gampong Ie Lhob, Aceh Barat Daya, telah menyalurkan BLT Rp1,2 juta per orang kepada 21 warga kurang mampu dari dana desa tahap pertama tahun anggaran 2025, sebagai upaya mengurangi kemiskinan ekstrem.

Pemerintah Gampong (Desa) Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 21 warga kurang mampu. Masing-masing warga menerima bantuan sebesar Rp1,2 juta. Penyaluran BLT ini dilakukan pada Kamis, 24 April, setelah dana desa (DD) tahap pertama tahun anggaran 2025 cair dari pemerintah pusat. Bantuan ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.
Keuchik Gampong Ie Lhob, M Ali, menyatakan rasa syukur atas penyaluran BLT ini. "Alhamdulillah, hari ini sudah kami salurkan kepada para penerima manfaat," ujarnya. Ia menekankan bahwa program ini merupakan komitmen pemerintah desa untuk membantu warga yang benar-benar membutuhkan dan memastikan bantuan tepat sasaran. Selain penyaluran BLT, Gampong Ie Lhob juga menjalankan program pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jembatan dan saluran irigasi, serta pembagian pupuk gratis bagi petani.
Salah satu penerima manfaat, Asnawi, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima. "Alhamdulillah sangat membantu, apalagi kami sudah tidak mampu bekerja berat. Harapan kami, program seperti ini dapat terus berlanjut kedepannya," kata Asnawi. Hal ini menunjukkan dampak positif BLT bagi kehidupan warga kurang mampu di Desa Ie Lhob.
BLT dari Dana Desa dan Program Pembangunan Lainnya
Bantuan langsung tunai (BLT) yang disalurkan berasal dari dana desa (DD) tahun anggaran 2025. Penyaluran BLT ini menjadi bagian dari upaya pemerintah desa dalam menangani kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. Keuchik M Ali menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada bantuan finansial, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Selain BLT, Gampong Ie Lhob juga aktif dalam pembangunan infrastruktur desa. Program pembangunan ini meliputi pembangunan jembatan dan saluran irigasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, pemerintah desa juga membagikan pupuk gratis kepada para petani sebagai bentuk dukungan terhadap sektor pertanian.
Komitmen pemerintah desa untuk kesejahteraan masyarakat terlihat jelas melalui berbagai program yang dijalankan. Dengan adanya BLT dan program pembangunan infrastruktur, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan kehidupan warga Desa Ie Lhob.
Dana Desa Aceh dan Alokasi Program Prioritas
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh melaporkan bahwa hingga 5 Maret 2025, telah disalurkan dana desa sebesar Rp294,2 miliar, atau sekitar 6,21 persen dari total alokasi dana desa untuk Aceh sebesar Rp4,7 triliun. Dana desa ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu dana desa untuk kegiatan yang sudah ditentukan penggunaannya (earmark) dan dana desa yang tidak ditentukan penggunaannya (non-earmark).
Dana desa earmark, yang telah disalurkan ke 746 desa di Aceh dengan total Rp165,5 miliar, dialokasikan untuk beberapa program prioritas. Rinciannya adalah: BLT (Rp33,79 miliar), ketahanan pangan (Rp71,46 miliar), stunting (Rp27,94 miliar), perubahan iklim (Rp6,34 miliar), potensi desa (Rp7,08 miliar), teknologi informasi (Rp4,19 miliar), dan padat karya (Rp14,74 miliar).
Sementara itu, dana desa non-earmark tahap pertama telah dicairkan sebesar Rp128,6 miliar untuk 798 desa. Penggunaan dana ini memberikan fleksibilitas bagi pemerintah desa dalam menentukan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Distribusi dana desa yang terencana dan terarah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Aceh melalui berbagai program pembangunan yang terintegrasi.
Program BLT di Desa Ie Lhob merupakan contoh nyata dari upaya pemerintah desa dalam memanfaatkan dana desa untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semoga program-program serupa dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Aceh.