DLH Bangka Susun Skema Penanganan Sampah Baru Akibat Pengurangan Tenaga Kerja
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka tengah menyusun skema penanganan sampah baru karena pengurangan tenaga honorer dan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah.

Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat tengah menyusun skema penanganan sampah baru untuk mengatasi permasalahan yang muncul akibat pengurangan jumlah petugas kebersihan. Lebih dari 80 tenaga kebersihan non-database terancam kehilangan pekerjaan, sementara volume sampah harian mencapai 60 ton.
Kepala DLH Kabupaten Bangka, Ismir Rahmaddiniato, mengungkapkan bahwa penyusunan skema ini sangat penting karena adanya kebijakan pengurangan tenaga honorer. Pengurangan ini berdampak signifikan pada kapasitas pengelolaan sampah, terutama mengingat volume sampah yang tinggi dan peningkatan volume sampah hingga 40 persen pada hari-hari tertentu seperti Lebaran.
Situasi ini diperparah oleh masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya. Banyak warga yang masih membuang sampah sembarangan, meskipun DLH telah melakukan berbagai upaya sosialisasi dan pemasangan spanduk larangan.
Penanganan Sampah yang Menurun Akibat Pengurangan Personil
Salah satu kendala utama yang dihadapi DLH adalah pengurangan jumlah petugas kebersihan. Lebih dari 80 tenaga honorer non-database terancam tidak diperpanjang kontrak kerjanya. Kondisi ini membuat DLH kewalahan dalam mengelola volume sampah yang mencapai 60 ton per hari.
Selain pengurangan jumlah petugas, DLH juga menghadapi masalah lain yaitu sejumlah petugas kebersihan mengundurkan diri karena gaji yang diterima tidak sesuai atau bahkan dipotong hingga 50 persen. Hal ini semakin memperburuk kemampuan DLH dalam menangani sampah di Kabupaten Bangka.
Untuk mengatasi hal tersebut, DLH berencana untuk menyusun skema baru yang lebih efisien dan efektif. Skema ini akan mempertimbangkan jumlah petugas yang tersedia dan volume sampah yang harus dikelola. DLH juga akan mempertimbangkan solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah.
Upaya DLH dalam Mengatasi Masalah Sampah
DLH Kabupaten Bangka telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah sampah, termasuk pemasangan spanduk larangan membuang sampah sembarangan dan pemasangan pagar pembatas di tempat-tempat yang sering digunakan untuk membuang sampah. Namun, upaya tersebut masih belum sepenuhnya efektif.
Sebagai solusi alternatif, DLH bahkan mempertimbangkan untuk menerapkan sistem retribusi sampah bagi masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Petugas kebersihan akan mengambil sampah langsung dari rumah warga yang bersangkutan dengan biaya tertentu. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
DLH juga menyadari bahwa volume sampah berbanding lurus dengan populasi penduduk. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka volume sampah juga akan meningkat. Oleh karena itu, skema penanganan sampah yang baru harus mampu mengakomodasi peningkatan volume sampah di masa mendatang.
Harapan DLH untuk Masa Depan Pengelolaan Sampah
Ismir Rahmaddiniato berharap skema penanganan sampah yang sedang disusun dapat membantu mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Bangka. Skema ini diharapkan mampu mengatasi tantangan yang dihadapi, termasuk pengurangan jumlah petugas kebersihan dan rendahnya kesadaran masyarakat.
DLH juga berharap skema ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk pengelolaan sampah di Kabupaten Bangka. Dengan adanya skema yang efektif dan efisien, diharapkan masalah sampah di Kabupaten Bangka dapat teratasi dengan baik dan lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.
Ke depannya, DLH akan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sosialisasi dan edukasi akan terus dilakukan secara intensif untuk mengubah perilaku masyarakat dalam membuang sampah.