DTSEN: Data Tunggal Ekonomi Nasional Mulai Digunakan April 2025
Menteri Koordinator PM Muhaimin Iskandar mengumumkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan mulai digunakan pada kuartal kedua 2025 untuk penyaluran bantuan sosial yang lebih efektif dan akurat.

Jakarta, 18 Februari 2024 - Indonesia akan segera memasuki era baru dalam pengelolaan data sosial ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhaimin Iskandar, baru-baru ini mengumumkan bahwa Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan mulai diterapkan pada kuartal kedua tahun 2025, tepatnya sekitar bulan April.
Penggunaan DTSEN menandai langkah maju signifikan dalam penyaluran bantuan sosial. Selama ini, pemerintah menghadapi tantangan dalam mengelola data yang tersebar di berbagai sumber, seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). Hal ini seringkali menyebabkan inefisiensi dan ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran bantuan.
Integrasi Data untuk Akurasi yang Lebih Baik
Menurut Menko PMK, pemerintah saat ini tengah fokus pada pemetaan DTSEN setelah menyelesaikan proses pemadanan data dari berbagai sumber tersebut. "Jadi untuk mulai semua itu, penggunaan utamanya pada kuartal dua nanti, yang sekarang masih menggunakan data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," jelas Muhaimin dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK.
Proses pemetaan ini penting untuk memastikan akurasi dan efektivitas DTSEN. Pengalaman dari penggunaan DTKS sebelumnya akan menjadi pelajaran berharga dalam penyempurnaan sistem DTSEN. Dengan integrasi data yang lebih baik, diharapkan penyaluran bantuan sosial dapat lebih tepat sasaran dan mengurangi potensi penyimpangan.
Satu Pintu Data: Peran Badan Pusat Statistik (BPS)
Sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang DTSEN, Badan Pusat Statistik (BPS) ditunjuk sebagai satu-satunya pintu pengelolaan data. BPS akan bertanggung jawab untuk memperbarui data DTSEN setiap tiga bulan. "Setelah tiga bulanan kita akan lakukan pembaruan terus-menerus dari seluruh perkembangan yang ada di masyarakat," ujar Muhaimin.
Langkah ini diharapkan dapat memastikan data selalu up-to-date dan merefleksikan kondisi sosial ekonomi masyarakat secara akurat. Pembaruan berkala ini akan sangat penting untuk menyesuaikan program bantuan sosial dengan kebutuhan masyarakat yang dinamis.
Efektivitas dan Akurasi Bantuan Sosial
Menko PMK Muhaimin Iskandar mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak dalam mewujudkan DTSEN. Ia menekankan bahwa DTSEN akan meningkatkan efektivitas dan akurasi penyaluran bantuan sosial, mulai dari bantuan langsung tunai (BLT) hingga program perlindungan sosial lainnya. "Dengan data tunggal ini, maka semua pensasaran nasional, mulai dari bantuan sosial, bantuan perlindungan sosial, dan sasaran-sasaran pembangunan lainnya menjadi tepat, efektif, akurat," paparnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf. Beliau mengingatkan jajarannya untuk hanya menggunakan DTSEN sebagai rujukan dalam penyaluran bansos dan pemberdayaan masyarakat. Penggunaan data lain dilarang untuk menjaga keakuratan dan validitas data penerima manfaat. "Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional sudah tuntas. Ini menjadi pedoman bagi kita untuk melakukan intervensi kepada penerima manfaat di masa mendatang. Data ini juga menjadi pegangan bagi semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah," tegas Mensos.
Kesimpulan
Implementasi DTSEN pada kuartal kedua 2025 menandai tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan efektivitas dan transparansi penyaluran bantuan sosial. Dengan data yang terintegrasi dan selalu diperbarui, diharapkan program-program pemerintah dapat lebih tepat sasaran dan berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sistem ini menjanjikan pengelolaan data yang lebih efisien dan akurat, sehingga bantuan sosial dapat diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.