Gubernur Kalbar Instruksikan Bank Kalbar Jangkau Seluruh Desa
Gubernur Kalimantan Barat menginstruksikan Bank Kalbar untuk memperluas layanan perbankan ke seluruh desa guna mendukung program koperasi merah putih dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, telah menginstruksikan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalbar, atau yang lebih dikenal dengan Bank Kalbar, untuk memperluas jangkauan layanannya hingga ke seluruh desa di provinsi tersebut. Instruksi ini disampaikan langsung oleh Gubernur Ria Norsan pada Kamis lalu saat membuka Rapat Koordinasi Pembentukan Koperasi Kelurahan/Desa Merah Putih di Balai Petitih, Pontianak, Kalimantan Barat. Langkah ini bertujuan untuk mendukung program koperasi merah putih dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.
Menurut Gubernur Ria Norsan, perluasan layanan Bank Kalbar ke seluruh 2.046 desa dan 99 kelurahan di Kalimantan Barat sangat krusial. Beliau menekankan pentingnya keberadaan layanan perbankan di setiap desa sebagai basis operasional koperasi merah putih. "Jika di desa belum ada kantor Bank Kalbar, saya minta untuk segera membuka kantor cabang baru. Kita targetkan ada layanan perbankan di seluruh desa yang menjadi basis koperasi merah putih," tegas Gubernur Ria Norsan.
Program koperasi merah putih sendiri dirancang untuk memberdayakan ekonomi masyarakat desa melalui pengelolaan berbagai usaha lokal. Usaha-usaha tersebut mencakup beragam sektor, mulai dari sembako, apotik desa, usaha pangan (seperti ikan pindang), klinik desa, hingga usaha persewaan. Keberadaan layanan perbankan yang memadai, termasuk akses ke pinjaman dengan bunga ringan, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Ekspansi Layanan Bank Kalbar untuk Mendukung Koperasi Merah Putih
Instruksi Gubernur Ria Norsan kepada Bank Kalbar sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Koperasi merah putih diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian desa, dan Bank Kalbar ditunjuk sebagai mitra strategis dalam memfasilitasi kegiatan ekonomi tersebut. Sinergi antara koperasi dan bank daerah ini dinilai penting untuk memastikan perputaran ekonomi di tingkat desa berjalan lancar dan efektif.
Gubernur juga menekankan pentingnya sinergi antara koperasi merah putih dengan Bank Kalbar. "Kami berharap dana yang disalurkan ke desa-desa dapat berjalan bersinergi dengan Bank Kalbar agar perputaran ekonomi di tingkat desa berjalan lancar," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan di pedesaan.
Saat ini, Bank Kalbar telah memiliki jaringan yang cukup luas. Namun, perluasan layanan ke seluruh desa masih diperlukan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya dukungan perbankan yang memadai, diharapkan program koperasi merah putih dapat berjalan optimal dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat desa.
Jaringan Bank Kalbar dan Potensi Pengembangannya
Saat ini, Bank Kalbar memiliki jaringan yang terdiri dari 1 kantor pusat, 1 kantor cabang utama, 17 kantor cabang konvensional, 1 unit usaha syariah, 28 kantor cabang pembantu, 1 unit usaha mikro, dan 12 kantor kas. Totalnya, terdapat 61 kantor fisik yang tersebar di Kalimantan Barat. Selain itu, Bank Kalbar juga menyediakan layanan melalui 12 payment point, 21 layanan syariah, dan 43 terminal ATM.
Meskipun jaringan yang ada sudah cukup luas, perluasan layanan ke seluruh desa masih menjadi tantangan tersendiri. Hal ini membutuhkan perencanaan yang matang, termasuk penentuan lokasi kantor cabang baru, perekrutan tenaga kerja, dan strategi pemasaran yang efektif. Namun, dengan komitmen dari pemerintah daerah dan manajemen Bank Kalbar, perluasan layanan ini diharapkan dapat terwujud dalam waktu yang relatif singkat.
Dengan jaringan yang lebih luas dan akses perbankan yang mudah dijangkau, diharapkan program koperasi merah putih dapat berjalan dengan lebih efektif. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan pertumbuhan ekonomi lokal di Kalimantan Barat.
Perluasan layanan Bank Kalbar ini merupakan langkah strategis dalam mendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Dengan adanya akses perbankan yang mudah dan terjangkau, diharapkan masyarakat desa dapat lebih mudah mengelola keuangan dan mengembangkan usaha mereka. Keberhasilan program ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Kalimantan Barat.