Gubernur Kaltim Dukung PLN Listriki 110 Desa Terpencil hingga 2027
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, mendukung penuh PLN untuk menyelesaikan elektrifikasi 110 desa tertinggal di Kalimantan Timur hingga tahun 2027, berkolaborasi mengatasi hambatan akses jalan dan perizinan.

Samarinda, 6 Mei 2024 - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud, dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap upaya Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menyelesaikan elektrifikasi di 110 desa di wilayahnya yang masih belum terjangkau aliran listrik. Pernyataan dukungan ini disampaikan langsung saat menerima kunjungan General Manager Unit Induk Distribusi (UID) PLN Kaltimra, Maria GI Gunawan, beserta jajarannya di Kantor Gubernur Kaltim pada Selasa lalu. Dukungan ini diharapkan dapat mempercepat proses penyelesaian proyek vital tersebut demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Rudy Mas'ud menekankan komitmennya untuk berkolaborasi dengan PLN. "Kita sangat mendukung rencana PLN untuk bisa mengaliri listrik semua desa di Kaltim. Kita percayakan kepada PLN dan kita siap berkolaborasi agar semua desa di Kaltim berlistrik," tegas Gubernur Rudy Mas'ud. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung program elektrifikasi nasional dan meningkatkan akses energi bagi seluruh masyarakat Kaltim.
PLN sendiri telah memetakan rencana pembangunan infrastruktur kelistrikan di 110 desa tersebut dengan target penyelesaian dalam tiga tahun ke depan. Roadmap yang telah disusun PLN ini menargetkan penyelesaian elektrifikasi pada tahun 2027. Hal ini menunjukkan komitmen PLN untuk mengatasi tantangan yang ada dan memastikan seluruh desa di Kaltim dapat menikmati akses listrik yang memadai.
Hambatan dan Solusi Elektrifikasi di Kaltim
Beberapa kendala signifikan menghambat proses elektrifikasi di Kaltim, terutama di daerah-daerah terpencil. Salah satu tantangan terbesar adalah akses jalan yang sulit, khususnya menuju Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Gubernur Rudy Mas'ud menyatakan kesiapannya untuk membantu PLN mengatasi permasalahan ini dengan meningkatkan akses jalan menuju lokasi proyek. "Kalau jalannya mulus, PLN pasti akan lebih mudah masuk jaringannya ya. Kita akan bantu tingkatkan akses jalannya," tegas Gubernur.
Selain akses jalan, PLN juga menghadapi kendala perizinan di beberapa lokasi pembangunan transmisi jaringan. Terutama dalam pembangunan transmisi dari Kota Bangun (Kutai Kartanegara) menuju Melak (Kutai Barat) yang terhalang oleh keberadaan perusahaan tambang, perkebunan sawit, dan kehutanan. Menanggapi hal ini, Gubernur Rudy Mas'ud meminta PLN untuk menyampaikan data perusahaan yang menjadi penghalang tersebut. "Sampaikan datanya di perusahaan mana saja, nanti itu tugas saya menyelesaikan. Pokoknya kita dukung PLN untuk rakyat, nusa dan bangsa," tegasnya.
Terkait desa-desa yang sudah direncanakan berlistrik namun telah dialiri listrik oleh Pemprov Kaltim, Gubernur meminta agar PLN mengalihkan programnya ke desa-desa lain yang masih belum teraliri listrik. Hal ini menunjukkan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan PLN dalam memastikan efisiensi dan pemerataan pembangunan infrastruktur kelistrikan.
General Manager UID PLN Kaltimra, Maria GI Gunawan, menjelaskan bahwa PLN telah memiliki peta jalan yang jelas untuk menyelesaikan elektrifikasi di 110 desa tersebut. "PLN sudah membuat roadmap untuk menyelesaikan masalah penyediaan listrik desa itu dalam tiga tahun. Mulai 2025, 2026 dan target selesai 2027," kata Maria. Roadmap ini menunjukkan komitmen PLN untuk menyelesaikan proyek ini secara bertahap dan terukur.
Dukungan Penuh untuk Akses Listrik Merata
Kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kaltim dan PLN ini diharapkan dapat memastikan tercapainya target elektrifikasi 110 desa di Kaltim pada tahun 2027. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, PLN optimis dapat mengatasi hambatan yang ada dan memastikan seluruh masyarakat Kaltim dapat menikmati akses listrik yang andal dan terjangkau. Program ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi di daerah-daerah terpencil.
Keberhasilan program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat di 110 desa tersebut, membuka peluang ekonomi baru, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta meningkatkan taraf hidup secara keseluruhan. Komitmen bersama antara pemerintah dan PLN menjadi kunci keberhasilan program elektrifikasi ini.