Kemenkes Jemput Bola: Sasar 150.000 Pengemudi Ojol untuk Cek Kesehatan Gratis
Kementerian Kesehatan gencar meningkatkan cakupan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dengan menargetkan 150.000 pengemudi ojek online per hari melalui program jemput bola.

Jakarta, 24 Maret 2025 - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia meluncurkan program inovatif untuk meningkatkan cakupan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Sasarannya? Para pengemudi ojek online (ojol) di seluruh Indonesia. Dengan metode 'jemput bola', Kemenkes berupaya mencapai pemeriksaan kesehatan hingga 150.000 pengemudi per hari. Inisiatif ini diluncurkan sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para pekerja sektor transportasi online yang vital bagi perekonomian Indonesia.
Langkah ini diumumkan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Beliau menjelaskan bahwa program jemput bola ini akan menyasar langsung kantor-kantor operator ojol besar seperti Grab dan Gojek. Hal ini dinilai lebih efektif untuk menjangkau para pengemudi yang mungkin kesulitan untuk datang ke fasilitas kesehatan secara mandiri. Menkes menekankan pentingnya kesehatan para pengemudi ojol, mengingat peran mereka sebagai tulang punggung ekonomi keluarga.
Program CKG jemput bola ini dimulai pada Jumat, 21 Maret 2025, dengan kunjungan langsung Menkes Budi Gunadi Sadikin ke beberapa kantor layanan transportasi online di Jakarta. Program ini merupakan perluasan dari program CKG yang telah berjalan sejak 10 Februari 2025, yang sebelumnya difokuskan pada masyarakat yang mengunjungi puskesmas dan klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Meningkatkan Cakupan Skrining Kesehatan
Sebelumnya, program CKG telah berhasil melayani hampir 100.000 peserta per hari. Namun, Kemenkes menargetkan peningkatan signifikan hingga 150.000 peserta per hari. Kolaborasi dengan perusahaan transportasi online dinilai sebagai langkah strategis untuk mencapai target tersebut, mengingat jumlah pengemudi ojol yang sangat besar dan tersebar luas di seluruh Indonesia.
Menkes Budi Gunadi Sadikin optimistis bahwa program ini akan berhasil. Beliau berharap program jemput bola ini tidak hanya meningkatkan cakupan CKG, tetapi juga menjadi contoh gaya hidup sehat bagi para pengemudi di seluruh Indonesia. Inisiatif ini juga mendapat dukungan penuh dari Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, yang menekankan pentingnya kesehatan pengemudi dalam menjamin keselamatan dan efisiensi sektor transportasi.
"Transportasi bukan hanya soal kendaraan, tapi juga pengemudinya. Pengemudi yang sehat bisa bekerja secara optimal dan aman," ujar Menteri Perhubungan.
Testimoni Pengemudi Ojol
Salah satu pengemudi ojol yang merasakan manfaat program ini adalah Kintri (45), yang telah menjadi pengemudi ojol sejak tahun 2017. Ia mengaku senang bisa berpartisipasi dalam program CKG dan mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun bekerja, ia jarang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
“Selama ini saya kalau nggak sakit ya nggak pernah cek kesehatan. Tapi hari ini saya jadi tahu tensi saya berapa, gula darah saya berapa, bahkan berat dan tinggi badan saya,” ungkap Kintri.
Dengan adanya program ini, pemerintah berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin akan meningkat. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.
Harapan Pemerintah
Program CKG jemput bola ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kesehatan di kalangan masyarakat luas. Pemerintah berharap program ini dapat menjadi contoh bagi sektor lain untuk turut serta dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan sektor swasta, diharapkan Indonesia dapat mencapai visi Indonesia Sehat.
Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada partisipasi aktif para pengemudi ojol dan keberlanjutan dukungan dari berbagai pihak terkait. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan para pengemudi ojol dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.