Kepala Daerah Sumbar Terpilih Bahas Sinkronisasi Program Pembangunan 2025
Gubernur Sumbar dan kepala daerah terpilih membahas harmonisasi program pembangunan untuk mewujudkan sinergi dan efisiensi anggaran di tahun 2025.

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, beserta kepala daerah terpilih se-Sumbar memanfaatkan momen berkumpul di Jakarta menjelang pelantikan pada 20 Februari 2025 untuk membahas sinkronisasi program pembangunan. Langkah ini dinilai krusial untuk membangun Sumbar secara lebih efektif dan efisien.
Inisiatif ini muncul karena kesadaran akan pentingnya kolaborasi antar daerah dalam membangun Provinsi Sumbar yang luas dan terdiri dari 19 kabupaten/kota, masing-masing dengan potensi yang berbeda. Mahyeldi menekankan bahwa sinergi program antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sangat diperlukan untuk percepatan pembangunan.
Keterbatasan anggaran di tahun 2025 akibat efisiensi menjadi pendorong utama pentingnya kolaborasi ini. Dengan bersinergi, diharapkan sumber daya dapat digunakan secara optimal dan pembangunan dapat berjalan lebih efektif, meskipun dengan anggaran yang lebih terbatas. Pertemuan ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun fondasi kerja sama yang kuat antar daerah di Sumbar.
Harmonisasi Program Antar Daerah: Solusi Efisiensi Anggaran
Mahyeldi menjelaskan bahwa komunikasi informal di sela-sela gladi persiapan pelantikan telah membuka ruang untuk membahas potensi kerja sama antar daerah. Pertemuan-pertemuan informal ini dinilai efektif untuk membangun hubungan yang lebih cair dan saling percaya antar kepala daerah.
Selain pertemuan informal, Gubernur Mahyeldi juga mengadakan pertemuan formal dengan seluruh kepala daerah terpilih dan unsur Forkopimda di Kantor Penghubung Pemprov Sumbar di Jakarta. Pertemuan formal ini memungkinkan pembahasan yang lebih spesifik dan terarah terkait pembangunan Sumbar ke depan.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu strategis dibahas, termasuk sinergi pembangunan nasional dan daerah, pengelolaan keuangan daerah yang efisien, dan sosialisasi program Makan Bergizi Gratis. Dengan adanya sinkronisasi program, diharapkan program-program tersebut dapat berjalan optimal dan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat Sumbar.
Isu Strategis yang Dibahas
Beberapa isu strategis menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut. Salah satunya adalah sinergi pembangunan nasional dan daerah. Hal ini penting untuk memastikan program-program pembangunan di tingkat daerah selaras dengan program nasional, sehingga dapat saling mendukung dan memperkuat.
Pengelolaan keuangan daerah juga menjadi poin penting yang dibahas. Dengan adanya efisiensi anggaran, diperlukan strategi pengelolaan keuangan yang cermat dan terencana agar pembangunan tetap berjalan optimal. Sinkronisasi program antar daerah dapat menjadi salah satu solusi untuk mencapai efisiensi tersebut.
Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis juga menjadi bagian dari pembahasan. Program ini membutuhkan koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk memastikan keberhasilannya dalam memberikan akses makanan bergizi bagi masyarakat.
Dengan adanya komitmen dari Gubernur dan kepala daerah terpilih untuk membangun sinergi dan kolaborasi, diharapkan pembangunan di Sumatera Barat dapat berjalan lebih efektif dan efisien di tahun 2025 dan seterusnya. Sinkronisasi program ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Sumbar.
"Tujuannya agar sinergitas program antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat diwujudkan," ujar Gubernur Mahyeldi.