Kepri Pacu Ekspor, Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di 2025
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) genjot ekspor produk unggulan seperti besi baja dan perkapalan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2025, didukung peningkatan produksi alumina dan investasi.
![Kepri Pacu Ekspor, Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220227.728-kepri-pacu-ekspor-bidik-pertumbuhan-ekonomi-8-persen-di-2025-1.jpg)
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) berambisi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Targetnya? Pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2025. Langkah strategis yang diambil? Pemprov Kepri akan memacu ekspor produk-produk unggulan Kepri.
Strategi Peningkatan Ekspor
Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara, menyatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi 8 persen merupakan tantangan sekaligus peluang. "Dengan kemampuan keuangan daerah yang ada sekarang, tentu jadi tantangan sekaligus peluang bagi kita semua untuk merealisasikan target ekonomi 8 persen, kita harus tetap optimistis bisa tercapai," ujar Adi di Tanjungpinang, Jumat (7/2).
Salah satu kunci utama untuk mencapai target tersebut adalah peningkatan ekspor. Produk-produk unggulan Kepri, seperti besi dan baja, suku cadang kendaraan, dan produk perkapalan, terutama dari Batam, akan menjadi fokus utama. Peningkatan ekspor ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Pemprov Kepri juga akan mendorong PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Galang Batang, Bintan, untuk meningkatkan produksi alumina. Peningkatan produksi alumina ini diyakini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekspor dan perekonomian daerah.
"Dengan ekspor yang tinggi, maka pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat," tegas Sekda.
Capaian Positif dan Rencana ke Depan
Data BPS menunjukkan tren positif. Pada triwulan IV 2024, perekonomian Kepri tumbuh sebesar 6,49 persen, meningkat dibandingkan triwulan III 2024 yang hanya mencapai 5,02 persen. Ini menjadi sinyal kuat pemulihan ekonomi Kepri.
Pertumbuhan signifikan ini menunjukkan efektivitas kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong sektor industri pengolahan dan investasi. Namun, Pemprov Kepri menyadari pentingnya pemerataan pertumbuhan ekonomi. "Namun, kita harus terus bekerja keras agar pertumbuhan ini semakin inklusif dan merata ke seluruh wilayah. Pemerintah siap berkolaborasi dengan dunia usaha dalam memajukan perekonomian Kepri," tambah Adi.
Pemprov Kepri juga akan mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menguatkan ekonomi daerah. Belanja pemerintah akan menjadi instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan fokus pada dukungan investasi, perbaikan infrastruktur, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif.
"Kami akan terus mendukung investasi, memperbaiki infrastruktur, serta memastikan iklim usaha yang kondusif untuk meningkatkan daya saing ekonomi Kepri," tegas Adi.
Ketahanan Pangan dan Program MBG
Selain fokus pada ekspor dan investasi, Pemprov Kepri juga memperhatikan ketahanan pangan. Menjaga suplai kebutuhan pangan, baik dari sektor pertanian maupun perikanan, sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga diharapkan dapat memberikan dampak positif pada ekonomi daerah melalui pemanfaatan bahan pangan lokal.
"Termasuk program makan bergizi gratis (MBG), diyakini berdampak pada ekonomi daerah melalui pemanfaatan bahan pangan lokal," sebut Adi.
Dengan strategi yang komprehensif ini, Pemprov Kepri optimistis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2025. Komitmen untuk meningkatkan ekspor, mendorong investasi, dan menjaga ketahanan pangan menjadi kunci keberhasilan upaya ini.