Korban Kebakaran Glodok: Dua Jenazah Teridentifikasi Perempuan Dewasa Muda
Rumah Sakit Bhayangkara Polri mengidentifikasi dua jenazah korban kebakaran Glodok Plaza sebagai perempuan dewasa muda, mempercepat proses identifikasi DNA dan pencarian keluarga korban.

Tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri, Jakarta Timur, telah mengidentifikasi dua jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, sebagai perempuan dewasa muda. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kabid Yandokpol RS Polri, Kombes Hery Wijatmoko, pada Senin, 20 Januari 2024 di Pos DVI Ante Mortem RS Polri Kramat Jati.
Identifikasi jenis kelamin ini didapat melalui pemeriksaan post mortem atau pemeriksaan setelah kematian. Pemeriksaan fisik antropologi, yang melibatkan analisis sisa-sisa kerangka manusia, membantu menentukan usia dan jenis kelamin korban. Menurut Kombes Hery, usia korban diperkirakan berada di rentang dewasa muda, hingga sekitar 40 tahun, tetapi detail usia pasti masih akan diteliti lebih lanjut menggunakan sistem antropologi yang lebih rinci. Analisis ini mencakup pemeriksaan tulang, gigi, dan sutura (pertemuan tulang tengkorak).
Proses identifikasi meliputi pemeriksaan secara detail terhadap tulang, gigi, dan struktur tengkorak untuk menentukan usia korban. Jika kondisi tulang tidak memungkinkan, maka tim forensik akan bergantung pada data dari gigi untuk memperkirakan rentang usia. Metode ini sangat penting untuk mempercepat proses identifikasi selanjutnya.
Informasi mengenai jenis kelamin korban ini sangat krusial dalam mempercepat proses identifikasi DNA. Tim DVI (Disaster Victim Identification) akan mencocokkan profil DNA dari jenazah dengan data ante mortem, yaitu data dari keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Kombes Hery menekankan pentingnya verifikasi data pelapor. Tim berkoordinasi dengan penyidik untuk memastikan kebenaran informasi yang diberikan keluarga atau kerabat korban yang hilang. Validasi ini memastikan akurasi dalam proses pencocokan DNA.
RS Polri telah bekerja secara profesional sesuai prosedur operasional standar (SOP) dalam evakuasi dan penanganan jenazah. Sejak Minggu, 19 Januari 2024, RS Polri telah menerima delapan kantong jenazah dan mengambil sampel DNA dari 14 keluarga yang diduga memiliki anggota keluarga yang menjadi korban kebakaran Glodok Plaza. RS Polri juga terjun langsung ke lokasi kejadian untuk memastikan evakuasi dilakukan dengan benar dan sesuai SOP.
Pencocokan data ante mortem dari keluarga korban sangat penting untuk memastikan identifikasi yang akurat dan cepat. Data dari keluarga akan dibandingkan dengan hasil pemeriksaan forensik, termasuk identifikasi jenis kelamin dan DNA, untuk memastikan kecocokan. Hal ini untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam proses identifikasi korban.
Kesimpulannya, identifikasi dua jenazah korban kebakaran Glodok sebagai perempuan dewasa muda merupakan langkah signifikan dalam proses identifikasi korban secara keseluruhan. Dengan informasi ini, proses pencocokan DNA akan lebih cepat dan efisien, membantu keluarga korban mendapatkan kepastian serta penutupan atas kehilangan yang mereka alami.