Pemkab Batang Imbau KPM PKH Mandiri: Graduasi untuk Warga Lebih Membutuhkan
Pemerintah Kabupaten Batang mengimbau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah mampu untuk melakukan graduasi mandiri agar bantuan tepat sasaran.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, menghimbau para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah mampu secara ekonomi untuk melakukan graduasi mandiri. Hal ini bertujuan agar bantuan sosial tersebut dapat tepat sasaran dan menjangkau warga yang lebih membutuhkan. Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Batang, Wilopo, pada Kamis, 27 Maret 2024.
Wilopo menjelaskan bahwa Pemkab Batang secara bertahap melakukan pendataan ulang warga miskin untuk memastikan penyaluran bantuan PKH tepat sasaran. "Ya, kami berharap KPM PKH yang sudah sejahtera bisa graduasi agar bisa digantikan warga yang masih membutuhkan bantuan sosial ini," ungkap Wilopo. Targetnya, terdapat penurunan 10 KPM PKH yang melakukan graduasi mandiri setiap tahunnya dari total 35.591 KPM yang saat ini terdaftar.
Sistem penyaluran bantuan PKH sendiri memiliki kriteria yang jelas dan terukur. Penerima manfaat harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan termasuk dalam kategori ibu hamil, balita, disabilitas, lansia, atau anak sekolah (SD, SMP, SMA/sederajat). Perubahan data penerima bantuan pun tidak dapat dilakukan secara sembarangan, hanya dalam kasus ketidaklayakan penerima manfaat.
Graduasi Mandiri: Kesempatan untuk Warga Lain
Program graduasi mandiri ini memberikan kesempatan bagi KPM PKH yang telah mampu untuk keluar dari program dan memberikan jalan bagi warga lain yang lebih membutuhkan bantuan. Dengan demikian, bantuan sosial dapat lebih efektif dan efisien dalam mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Batang. Proses graduasi ini diharapkan dapat berjalan lancar dan tertib, sehingga tidak mengganggu penyaluran bantuan kepada KPM yang masih membutuhkan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batang menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses graduasi. Semua KPM yang telah mampu diharapkan untuk secara sukarela menyatakan kesediaannya untuk melakukan graduasi. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program PKH.
Pemerintah Kabupaten Batang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas program PKH agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Pendataan dan evaluasi secara berkala akan terus dilakukan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan tepat guna.
Kisah Sukses KPM PKH: Baenah dan Keluarga
Baenah, salah satu penerima manfaat PKH, membagikan kisahnya. Ia mengaku sangat terbantu dengan program ini, terutama untuk membiayai pendidikan anaknya. Awalnya, ia menerima bantuan sebesar Rp200.000 per bulan untuk biaya SD anaknya, dan kemudian naik menjadi Rp250.000 per bulan saat anaknya melanjutkan ke SMP.
"Ya, adanya Program Keluarga Harapan, kami merasa terbantu untuk menyekolahkan anak di SMP. Jujur saja, jika tidak ada bantuan itu, kami tidak mungkin bisa menyekolahkan anak di SMP karena suami saya hanya sebagai angon bebek," ujar Baenah, istri dari Mulyanto.
Kisah Baenah ini menjadi contoh nyata bagaimana PKH mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat kurang mampu. Namun, dengan kondisi ekonomi keluarganya yang membaik, diharapkan Baenah dapat melakukan graduasi mandiri dan memberikan kesempatan bagi KPM lain yang lebih membutuhkan.
Dengan adanya imbauan graduasi mandiri ini, diharapkan program PKH di Kabupaten Batang akan semakin efektif dan efisien dalam membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.