Pemkot Bandung Selesaikan Kolam Retensi Ke-14 di Gedebage, Tekan Risiko Banjir
Pemkot Bandung menyelesaikan pembangunan kolam retensi ke-14 di Gedebage untuk mengurangi genangan air saat musim hujan, menyusul masih adanya enam titik genangan yang perlu ditangani.
Kolam Retensi Gedebage: Solusi Banjir Bandung?
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung baru saja menyelesaikan pembangunan kolam retensi ke-14 di kawasan Gedebage, Kecamatan Panyileukan. Proyek senilai Rp14 miliar ini diharapkan mampu mereduksi risiko banjir di wilayah tersebut, terutama saat musim hujan tiba. Penjabat Wali Kota Bandung, A Koswara, menyatakan bahwa pembangunan ini merupakan bagian dari solusi komprehensif penanganan banjir di Kota Bandung.
Mengatasi Genangan Air di Gedebage
Pemilihan lokasi di Gedebage didasarkan pada riwayat genangan air yang kerap terjadi di sana selama musim hujan. Meskipun kolam retensi ini memiliki kapasitas tampung 7.515 meter kubik, masih terdapat sekitar 17.000 meter kubik air yang belum bisa ditampung sepenuhnya. Namun, pembangunan kolam retensi ini telah menunjukkan dampak positif, terlihat dari berkurangnya durasi genangan air. Sebelumnya, genangan bisa mencapai satu jam, kini durasinya telah berkurang.
Kolam retensi ini memiliki luas 1.749 meter persegi dan dilengkapi dua pompa dengan kapasitas total 300 liter per detik. Pompa ini berfungsi untuk menampung sementara air hujan sebelum dialirkan ke sungai. Dengan selesainya pembangunan ini, kini tinggal enam titik genangan yang masih membutuhkan penanganan dari total 68 titik yang sebelumnya teridentifikasi di Kota Bandung.
Strategi Jangka Panjang Pengendalian Banjir
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi, menjelaskan bahwa pembangunan kolam retensi ini merupakan bagian dari strategi besar pengendalian banjir di Gedebage, wilayah yang dikenal cukup rawan banjir. Meskipun kolam retensi ini membantu mengurangi genangan air di Sub DAS Cinambo, masih ada 17.000 meter kubik air yang perlu dikelola lebih lanjut.
Selain pembangunan kolam retensi di hilir, DSDABM juga fokus pada konservasi di hulu. Langkah ini bertujuan untuk mencegah agar air hujan tidak langsung mengalir deras ke wilayah hilir dan menyebabkan banjir. Rencana pembangunan area konservasi untuk menahan air hujan di lembah sebelum mencapai permukiman juga telah disusun sebagai langkah jangka panjang dalam mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Bandung dalam mencari solusi berkelanjutan untuk masalah banjir.
Harapan Pemkot Bandung
Pemkot Bandung berharap kolam retensi ini memberikan manfaat nyata bagi warga Gedebage dan sekitarnya. Lebih jauh lagi, diharapkan menjadi bagian dari solusi jangka panjang dalam pengendalian banjir di Kota Bandung. Dengan adanya kolaborasi antara pembangunan infrastruktur dan upaya konservasi, diharapkan Kota Bandung dapat semakin terbebas dari ancaman banjir di masa depan.