Pengurus Kopdes Merah Putih Diprioritaskan Warga Desa Setempat, Kata Mendes PDTT
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT) Yandri Susanto memprioritaskan warga asli desa untuk menjadi pengurus Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih guna memberdayakan masyarakat desa.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, menegaskan pentingnya memprioritaskan warga asli desa dalam kepengurusan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Hal ini disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/4). Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan ekonomi lokal.
Yandri Susanto menjelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang akan mengelola Kopdes Merah Putih akan diutamakan dari warga yang berdomisili di desa tersebut. Ia menanggapi pertanyaan anggota Komisi V DPR mengenai detail pembentukan Kopdes Merah Putih. Dengan demikian, pengelolaan koperasi diharapkan lebih efektif dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Lebih lanjut, Mendes PDTT menekankan bahwa langkah ini merupakan bagian integral dari program pemberdayaan masyarakat desa. Pemerintah desa didorong untuk aktif melibatkan warga lokal, termasuk mereka yang memiliki keahlian dan pengalaman, dalam menjalankan Kopdes Merah Putih. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan program tersebut.
Pemberdayaan SDM Lokal untuk Kopdes Merah Putih
Salah satu strategi yang diusulkan oleh Mendes PDTT untuk memastikan keterlibatan warga asli desa dalam kepengurusan Kopdes Merah Putih adalah dengan memberdayakan para sarjana yang belum bekerja. Yandri Susanto menyarankan agar kepala desa mendata warganya yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana namun masih menganggur. Mereka dapat dilatih dan diberikan kesempatan untuk menjadi manajer atau pengelola Kopdes Merah Putih.
Sebelumnya, dalam kegiatan Kick Off Sosialisasi Instruksi Presiden tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih pada Senin (14/4), Yandri Susanto telah menyampaikan hal serupa. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan potensi SDM lokal yang ada, termasuk para sarjana pengangguran, untuk mengisi posisi-posisi penting dalam kepengurusan Kopdes Merah Putih. Dengan demikian, potensi intelektual dan keahlian mereka dapat dimaksimalkan untuk kemajuan desa.
Selain sarjana, Yandri Susanto juga membuka peluang bagi warga desa yang memiliki keahlian lain, seperti pegawai terampil yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pensiunan profesional. Mereka dianggap memiliki pengalaman dan keahlian yang berharga yang dapat dikontribusikan untuk keberhasilan Kopdes Merah Putih. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melibatkan berbagai kalangan masyarakat dalam pengembangan ekonomi desa.
Mantan Wakil Ketua MPR RI ini menegaskan kembali komitmennya untuk memprioritaskan warga desa dalam pengelolaan Kopdes Merah Putih. "Jadi sekali lagi, tenaga sumber daya manusia akan kita utamakan warga atau penduduk yang berasal dari desa itu, bisa jadi yang ada di kota atau pensiunan yang profesional," ujarnya.
Pentingnya Peran Kopdes Merah Putih dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kopdes Merah Putih diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian desa. Dengan melibatkan warga desa setempat dalam pengelolaannya, diharapkan akan tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah desa, pengurus Kopdes, dan masyarakat. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan ekonomi antara desa dan kota.
Program ini juga bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi desa. Dengan pengelolaan yang baik dan partisipasi aktif masyarakat, Kopdes Merah Putih diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
Pemerintah desa memiliki peran penting dalam memastikan keberhasilan program ini. Mereka perlu aktif dalam mendata potensi SDM lokal, memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pengurus Kopdes, serta mengawasi jalannya operasional Kopdes Merah Putih. Kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak sangat krusial untuk mencapai tujuan mulia ini.
Dengan memprioritaskan warga asli desa dalam kepengurusan Kopdes Merah Putih, pemerintah menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberdayakan masyarakat desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Harapannya, program ini dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan ekonomi desa di Indonesia.