Penurunan Kasus Malaria di Penajam Paser Utara: Menuju Zona Hijau 2028
Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencatatkan penurunan signifikan angka kesakitan malaria pada Januari 2025, menjadi 579 kasus dari 1.331 kasus di tahun 2023, dengan target bebas malaria di 2028.

Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berhasil menurunkan angka penderita malaria secara signifikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, per Januari 2025, hanya tercatat 579 kasus malaria. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 1.331 kasus. Penurunan ini menjadi kabar baik bagi upaya pemerintah daerah dalam memberantas penyakit menular tersebut.
Fluktuasi Kasus Malaria di Penajam Paser Utara
Data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara menunjukkan fluktuasi kasus malaria dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2018, tercatat 1.125 kasus. Angka ini menurun menjadi 1.050 kasus di tahun 2019, namun kembali meningkat menjadi 1.364 kasus di tahun 2020. Peningkatan kasus berlanjut di tahun 2021 dengan 1.472 kasus, sebelum menurun menjadi 1.227 kasus di tahun 2022. Tahun 2024 menunjukan penurunan yang signifikan menjadi 588 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Jansje Grace Makisurat, menjelaskan bahwa penurunan kasus ini merupakan hasil dari upaya pencegahan dan pengendalian malaria yang intensif. "Kami terus lakukan upaya pencegahan dan pengendalian malaria di wilayah endemis, melibatkan semua pihak," ungkap Jansje.
Strategi Pengendalian Malaria
Berbagai strategi telah dijalankan untuk menekan angka malaria. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembagian kelambu insektisida antimalaria, terutama di wilayah endemis. Pembagian ini dilakukan melalui puskesmas-puskesmas yang berada di wilayah tersebut. Penggunaan kelambu ini penting karena kasus malaria masih ditemukan, meskipun tidak semuanya merupakan kasus penularan lokal.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga telah melatih 50 kader kesehatan untuk memantau langsung wilayah-wilayah terpencil. "Kami juga latih 50 kader kesehatan yang disebar untuk pantau langsung di wilayah terpencil atau pelosok," jelas Jansje.
Sumber Penularan Malaria
Menariknya, data menunjukkan bahwa hanya 25 persen penularan malaria terjadi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Sebanyak 75 persen kasus lainnya merupakan penularan dari luar daerah. "Penularan malaria banyak terjadi di wilayah perbatasan antara Kabupaten Penajam Paser Utara-Kabupaten Paser, serta Kabupaten Penajam Paser Utara-Kabupaten Kutai Barat," tambah Jansje.
Target Bebas Malaria
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan daerahnya bebas dari malaria pada tahun 2028. "Ditargetkan pada 2028, Kabupaten Penajam Paser Utara zona hijau dan terbebas dari malaria," kata Jansje. Target ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam upaya pemberantasan malaria dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Penurunan kasus malaria di Penajam Paser Utara patut diapresiasi. Namun, upaya pencegahan dan pengendalian tetap harus berkelanjutan mengingat masih adanya penularan dari luar daerah. Kerja sama antar daerah dan peningkatan kesadaran masyarakat sangat penting untuk mencapai target bebas malaria di tahun 2028.