Perempuan Dominasi Petugas SPPG Program Makan Bergizi Gratis: Wujud Pemberdayaan Kaum Hawa?
Sebanyak 55 persen dari 40.000 petugas SPPG di program Makan Bergizi Gratis adalah perempuan, menunjukkan komitmen pemerintah dalam pemberdayaan perempuan dan peningkatan ekonomi.

Jakarta, 25 April 2024 - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan fakta menarik terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari total 40.000 petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terlibat, sebanyak 55 persen atau sekitar 22.000 orang adalah perempuan. Hal ini disampaikan Dadan dalam diskusi bertajuk 'Peran Perempuan dalam Kepentingan Nasional di Abad Ke-21' di Jakarta, Jumat lalu. Program ini melibatkan 1.081 SPPG di seluruh Indonesia.
Angka tersebut menunjukkan peran signifikan perempuan dalam keberhasilan program MBG. Menurut Dadan, kehadiran perempuan dalam jumlah besar di SPPG bukan tanpa alasan. Mereka dinilai lebih memperhatikan nilai gizi makanan yang disajikan dalam program tersebut. Lebih lanjut, ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberdayakan kaum perempuan dan menempatkan mereka dalam posisi strategis di sektor pangan.
"Yang terlibat sekarang di program Makan Bergizi Gratis, itu sudah ada 40.000 orang yang bekerja dengan 1.081-an SPPG dan 55 persennya adalah ibu-ibu. Jadi, yang bekerja di program makan bergizi sekarang itu 55 persen ibu-ibu," jelas Dadan. Ia juga menambahkan bahwa partisipasi perempuan bahkan lebih besar lagi dalam program perekrutan sarjana penggerak perempuan Indonesia, mencapai 65 persen.
Peran Perempuan dalam Suksesnya Program MBG
Dominasi perempuan dalam program MBG bukan hanya sekadar angka statistik. Mereka berperan penting dalam memastikan kualitas gizi makanan yang disajikan. Keahlian dan ketelitian perempuan dalam hal memasak dan memperhatikan detail nutrisi menjadi aset berharga dalam program ini. Hal ini menunjukkan bahwa program MBG tidak hanya sekadar menyediakan makanan, tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan dan gizi secara menyeluruh.
Lebih dari itu, partisipasi aktif perempuan dalam SPPG juga berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi. Program MBG membuka peluang kerja baru, khususnya bagi perempuan, dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan rumah tangga. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pemberdayaan perempuan.
"Perempuan sudah memberikan kontribusi 55 persen lebih dari para laki-laki karena yang masak, ahli gizi, kemudian pimpinan SPPG itu 55 persen perempuan. Bahkan, kami merekrut sarjana penggerak perempuan Indonesia tahap 1 dan tahap 2, 65 persen itu perempuan," ujar Dadan menekankan peran krusial perempuan dalam program ini.
Dampak Positif MBG terhadap Perekonomian Nasional
Program MBG tidak hanya berdampak positif pada gizi masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Dadan menjelaskan bahwa program ini menciptakan pasar baru dan mendorong permintaan pasar untuk produk lokal. Dengan menjadi pembeli utama produk lokal, MBG membantu pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang usaha baru di sektor makanan dan minuman.
Program ini juga menciptakan lapangan kerja baru yang besar, memberikan dampak domino positif terhadap perekonomian di berbagai wilayah. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat ekosistem produksi dan distribusi pangan lokal, serta meningkatkan produktivitas wilayah secara keseluruhan.
"Program Makan Bergizi Gratis memiliki peran mendorong permintaan pasar untuk menciptakan pasar baru sekaligus pembeli utama terdepan untuk produk lokal yang dihasilkan di Indonesia. Pelaksanaan MBG akan mendorong pertumbuhan ekonomi karena memunculkan lapangan pekerjaan yang besar dan terbukanya peluang baru bagi usaha makanan dan minuman," ungkap Dadan.
Dengan demikian, Program MBG diposisikan sebagai penggerak utama dalam memperkuat ekosistem produksi dan distribusi pangan lokal. Pelaksanaannya diyakini mampu menciptakan efek domino yang positif terhadap perekonomian, serta mendorong produktivitas wilayah secara keseluruhan. "Program MBG akan meningkatkan potensi kewirausahaan, juga memacu perputaran ekonomi yang tercipta dari pelaksanaan program ini, sehingga akan mendorong produktivitas wilayah secara keseluruhan," tutup Dadan.