Perhutani Madiun Salurkan Rp125 Juta untuk Renovasi Rumah Tak Layak Huni
Perum Perhutani KPH Madiun menyalurkan dana TJSL (CSR) sebesar Rp125 juta untuk renovasi lima rumah tak layak huni di Desa Bolo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, sebagai bentuk dukungan BUMN dalam membangun negeri dan meningkatkan kesejahtera

Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menyalurkan dana sebesar Rp125 juta. Bantuan ini diperuntukkan bagi renovasi lima rumah tak layak huni (RTLH) di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Penyaluran dana tersebut dilakukan pada Sabtu, 15 Februari 2024, di Desa Bolo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.
Bantuan Renovasi RTLH dari Perhutani
Administratur KPH Madiun, Panca Putra M Sihite, menjelaskan bahwa masing-masing rumah menerima bantuan sebesar Rp25 juta untuk renovasi. "Dana TJSL ini bertujuan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendukung pengentasan kemiskinan di Kabupaten Madiun," ujar Sihite dalam keterangan resminya. Program ini bukan hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga wujud nyata sinergi Perhutani KPH Madiun dengan masyarakat dan lembaga kewilayahan.
Sinergi BUMN dan Masyarakat
Bantuan ini juga merupakan bentuk partisipasi aktif Perhutani sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pembangunan nasional. Perhutani KPH Madiun berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah kerjanya. Dengan memperbaiki rumah-rumah tak layak huni, Perhutani turut serta menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat dan layak bagi warga.
Apresiasi dari Pemerintah Desa
Kepala Desa (Kades) Bolo, Jaka Mianto, menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan. "Bantuan renovasi RTLH ini sangat bermanfaat bagi warga Desa Bolo," kata Jaka. Ia berharap bantuan serupa dapat terus berlanjut di masa mendatang, sehingga lebih banyak warga kurang mampu yang dapat merasakan manfaatnya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Rumah yang layak huni merupakan hak dasar setiap warga negara, dan bantuan ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkannya.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Program TJSL Perhutani KPH Madiun ini tidak hanya berdampak pada perbaikan fisik rumah, tetapi juga memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat penerima bantuan. Rumah yang layak huni akan meningkatkan kualitas hidup penghuninya, menciptakan lingkungan yang lebih sehat, dan memberikan rasa aman dan nyaman. Selain itu, program ini juga dapat mendorong semangat gotong royong di masyarakat, karena proses renovasi seringkali melibatkan partisipasi warga sekitar.
Keberlanjutan Program TJSL
Keberhasilan program TJSL ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain untuk turut berkontribusi dalam pembangunan sosial di lingkungan sekitar. Perhutani KPH Madiun telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang lebih kuat antara BUMN dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan.
Kesimpulan
Penyaluran dana TJSL sebesar Rp125 juta oleh Perhutani KPH Madiun untuk renovasi lima rumah tak layak huni di Desa Bolo merupakan langkah nyata dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan. Bantuan ini tidak hanya memperbaiki kondisi fisik rumah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kualitas hidup masyarakat dan menunjukkan sinergi yang baik antara BUMN dan masyarakat dalam membangun negeri. Semoga program ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk turut serta berkontribusi dalam pembangunan sosial dan kesejahteraan masyarakat.