PUIC: Punya Kekuatan Pengaruhi Tatanan Dunia, DPR RI Dorong Solidaritas Global
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan potensi Uni Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) dalam membentuk tatanan dunia yang lebih baik melalui solidaritas dan kerja sama global.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, baru-baru ini menyatakan keyakinan akan kekuatan Uni Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) dalam membentuk tatanan dunia yang lebih baik. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Konferensi Ke-19 PUIC di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu malam, 14 Mei 2025. Konferensi ini dihadiri oleh 450 delegasi parlemen dari 38 negara anggota OKI, serta 10 negara observer, dan bertepatan dengan peringatan 25 tahun berdirinya PUIC.
Puan menekankan pentingnya peran PUIC dalam menentukan arah perubahan global. Ia mengajak seluruh anggota untuk memperkuat kolaborasi dan solidaritas dalam forum internasional. "Marilah pada kesempatan ini PUIC memperkuat peran untuk dapat ikut menentukan arah perubahan tatanan dunia yang lebih baik," ujar Puan. Pernyataan ini menggarisbawahi harapan agar PUIC tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga aktor aktif dalam membentuk kebijakan global.
Lebih lanjut, Puan menjelaskan bahwa PUIC mewakili aspirasi rakyat dari berbagai negara anggota OKI. Oleh karena itu, hasil kerja PUIC harus berdampak nyata dan positif bagi kehidupan masyarakat. Rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan perlu ditransmisikan oleh pemerintah masing-masing negara menjadi kebijakan pembangunan nasional. Hal ini menunjukkan pentingnya sinergi antara parlemen dan pemerintah dalam mewujudkan tujuan bersama.
PUIC dan Pengaruhnya terhadap Tatanan Dunia
Puan Maharani melihat PUIC memiliki kekuatan untuk mencegah dominasi persaingan kekuatan politik dan ekonomi dalam menentukan arah kebijakan global. "Kita tidak dapat membiarkan tatanan dunia berkembang secara alamiah, membiarkan persaingan kekuatan politik dan ekonomi menentukan segalanya," tegasnya. Pernyataan ini menyiratkan perlunya pendekatan yang lebih inklusif dan berimbang dalam membentuk kebijakan internasional.
Parlemen negara anggota PUIC, menurut Puan, dapat berkontribusi signifikan dalam membangun tatanan dunia yang lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan menunjukkan kebersamaan dan solidaritas dalam berbagai forum internasional, perjanjian internasional, lembaga global, dan konsensus politik. Dengan 54 negara anggota, PUIC memiliki potensi besar jika seluruh anggotanya solid dan bersatu.
Konferensi Ke-19 PUIC mengangkat tema Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience. Tema ini relevan dengan tantangan global saat ini, yang membutuhkan tata kelola pemerintahan yang baik dan kelembagaan yang kuat untuk menghadapi berbagai krisis.
Rekomendasi dan Implementasi Kebijakan
Puan juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan oleh PUIC. Rekomendasi tersebut harus diimplementasikan dalam kebijakan pembangunan nasional masing-masing negara agar dapat memberikan dampak yang signifikan bagi rakyat. Ini menekankan pentingnya kerja sama dan koordinasi antara lembaga legislatif dan eksekutif.
Dengan jumlah anggota yang besar dan representasi dari berbagai negara, PUIC memiliki potensi untuk menjadi kekuatan besar dalam kancah internasional. Namun, potensi tersebut hanya dapat terealisasi jika seluruh anggota berkomitmen untuk bekerja sama dan menunjukkan solidaritas dalam menghadapi berbagai tantangan global.
Konferensi ini menjadi momentum penting bagi PUIC untuk memperkuat perannya dalam membentuk tatanan dunia yang lebih baik, adil, dan berkelanjutan. Keberhasilan PUIC dalam mencapai tujuannya bergantung pada komitmen dan kerja sama seluruh anggotanya.
Konferensi tersebut berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 Mei 2025.
Kesimpulannya, Konferensi Ke-19 PUIC menekankan pentingnya peran parlemen dalam membentuk tatanan dunia yang lebih baik. Solidaritas dan kerja sama antar negara anggota menjadi kunci keberhasilan PUIC dalam mewujudkan tujuannya.