Revitalisasi Pulau Penyengat: Gubernur Kepri Perbaiki Infrastruktur dan Situs Bersejarah
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, berkomitmen melanjutkan revitalisasi Pulau Penyengat dengan fokus pada perbaikan infrastruktur dan situs bersejarah, termasuk jalan, masjid, dan makam, guna meningkatkan daya tarik wisata dan melestarikan nilai sejarah.

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, telah menegaskan komitmennya untuk melanjutkan revitalisasi objek wisata Pulau Penyengat. Langkah ini difokuskan pada peningkatan infrastruktur dan perbaikan situs-situs bersejarah yang ada di pulau tersebut. Revitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan dan menjaga kelestarian nilai sejarah Pulau Penyengat.
Pada kunjungannya ke Pulau Penyengat Jumat lalu, Gubernur Ansar memberikan instruksi langsung kepada jajarannya untuk memperbaiki sejumlah fasilitas. Perbaikan meliputi kotak Al-Qur’an di masjid, penambahan kipas angin untuk kenyamanan jemaah, dan perbaikan area masjid yang mengalami kebocoran. Beliau juga menekankan pentingnya pemeliharaan situs-situs bersejarah di pulau tersebut.
Selain perbaikan di masjid, Gubernur Ansar juga memerintahkan perbaikan infrastruktur lainnya. Hal ini termasuk pembaruan tulisan Gurindam 12 di area makam, pembangunan tempat wudhu, penyediaan lemari penyimpanan buku Yasin, dan perbaikan sumur tua di bawah balai adat. Jika memungkinkan, halaman di sekitar balai adat juga akan direnovasi untuk mempercantik lingkungan.
Perbaikan Infrastruktur dan Peningkatan Aksesibilitas
Salah satu fokus utama revitalisasi Pulau Penyengat adalah perbaikan infrastruktur jalan. Gubernur Ansar menyadari kondisi jalan yang berlubang dan belum direvitalisasi perlu segera ditangani. Perbaikan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi masyarakat dan wisatawan. Jalan yang rusak dapat menghambat kunjungan wisatawan dan mengurangi daya tarik Pulau Penyengat.
Usulan revitalisasi, khususnya perbaikan jalan, telah disampaikan Gubernur Ansar kepada Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, pada pertemuan di Jakarta Rabu lalu (26/3). Gubernur berharap Kementerian PU dapat memprioritaskan pengembangan Pulau Penyengat, terutama dalam penataan ruas jalan sepanjang 1,82 kilometer. Perbaikan jalan diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata dan melestarikan nilai historis Pulau Penyengat.
Revitalisasi ini bukan hanya sekadar perbaikan fisik, tetapi juga upaya untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya dan sejarah Melayu. Pulau Penyengat, sebagai simbol kejayaan Kesultanan Riau-Lingga, memiliki nilai sejarah yang sangat penting dan perlu dilestarikan untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, setiap perbaikan dan revitalisasi dilakukan dengan mempertimbangkan keaslian dan nilai historis bangunan yang ada.
Pulau Penyengat: Destinasi Wisata Religi dan Sejarah
Pulau Penyengat bukan hanya sekadar destinasi wisata religi dan sejarah, tetapi juga merupakan aset berharga bagi Provinsi Kepri. Oleh karena itu, pemeliharaan dan pengembangannya menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Kepri. Pemerintah berharap revitalisasi ini dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung dan sekaligus menjaga keaslian serta nilai historis dari setiap bangunan yang ada di Pulau Penyengat.
Gubernur Ansar juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan Pulau Penyengat. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk keberhasilan revitalisasi dan untuk memastikan Pulau Penyengat tetap menarik bagi wisatawan serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Kebersihan dan keindahan lingkungan akan meningkatkan daya tarik wisata dan memberikan pengalaman yang positif bagi para pengunjung.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan revitalisasi Pulau Penyengat dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata dan pelestarian sejarah di Kepulauan Riau. Pulau Penyengat sebagai warisan budaya bangsa harus tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Gubernur Ansar berharap revitalisasi ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan dan nilai sejarah Pulau Penyengat.