Siaga! Gunung Lokon dan Awu di Sulut Berstatus Level III
Gunung Lokon di Tomohon dan Gunung Awu di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, resmi berstatus siaga level III, sementara beberapa gunung api lain di Sulawesi Utara berada pada level waspada atau normal.
![Siaga! Gunung Lokon dan Awu di Sulut Berstatus Level III](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/19/070047.046-siaga-gunung-lokon-dan-awu-di-sulut-berstatus-level-iii-1.jpg)
Status siaga! Dua gunung api di Sulawesi Utara, Gunung Lokon di Kota Tomohon dan Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, kini berada pada level III atau siaga. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Juliana Rumambi, di Manado pada Sabtu lalu.
Juliana menjelaskan bahwa status siaga ini dikeluarkan setelah dilakukan pemantauan dan evaluasi aktivitas vulkanik kedua gunung tersebut. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa baru-baru ini Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro telah diturunkan statusnya.
Sementara itu, beberapa gunung api lain di Sulawesi Utara juga tengah dalam pemantauan. Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara saat ini berstatus waspada (level II). Sedangkan tiga gunung lainnya, yaitu Gunung Ambang di Kabupaten Bolaang Mongondow, Gunung Mahawu di Kota Tomohon, dan Gunung Tangkoko di Kota Bitung, berada pada status normal (level I).
Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti imbauan dari pihak berwenang. Juliana Rumambi menekankan pentingnya kepatuhan terhadap radius bahaya yang telah direkomendasikan untuk meminimalisir risiko.
Sebagai contoh, untuk Gunung Lokon, masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati dan beraktivitas dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan, pusat aktivitas vulkanik gunung tersebut. Ini merupakan langkah penting untuk mencegah potensi bahaya yang mungkin terjadi.
Lebih lanjut, jika terjadi letusan dan hujan abu, masyarakat disarankan untuk tetap berada di dalam rumah. Apabila terpaksa berada di luar rumah, penggunaan masker dan kacamata pelindung sangat dianjurkan untuk melindungi diri dari abu vulkanik.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi lahar, terutama pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon, khususnya selama musim hujan. Hal ini mengingat potensi bahaya aliran lahar dingin yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Kesimpulannya, situasi gunung api di Sulawesi Utara perlu dipantau dengan cermat. Masyarakat di sekitar gunung api yang berstatus siaga dan waspada diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang dan tetap waspada terhadap potensi bahaya. Keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama.