Situbondo Darurat PMK: 303 Sapi Terjangkit, Vaksinasi Digencarkan
Kabupaten Situbondo menetapkan status darurat penyakit mulut dan kuku (PMK) setelah 303 sapi dan beberapa domba terjangkit, dengan upaya vaksinasi PMK yang telah dilakukan kepada 3.060 sapi.

Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, resmi menetapkan status darurat bencana non-alam akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi dan domba. Hal ini menyusul keputusan Gubernur Jawa Timur pada 23 Januari 2025 yang menetapkan status darurat PMK di seluruh Jawa Timur. Lebih dari 300 sapi di Situbondo telah terdampak, membuat situasi ini menjadi perhatian serius.
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/31/013/2025 tentang status keadaan darurat bencana non-alam akibat PMK ini ditandatangani oleh Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono. Status darurat ini menunjukkan tingkat keparahan wabah PMK yang meluas dan membutuhkan penanganan segera dan terkoordinir.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo, Sulistiyani, menyatakan pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Pemprov Jatim terkait langkah-langkah penanganan selanjutnya. Rapat virtual dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dijadwalkan pada 30 Januari 2025 untuk membahas strategi pengendalian PMK.
Dengan ditetapkannya status darurat, diharapkan pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur dapat bersinergi dalam upaya percepatan pengendalian PMK. Penyakit ini dikenal sebagai penyakit menular akut yang menyerang sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi.
Berdasarkan data Disnakkan Situbondo, dari tanggal 28 Desember 2024 hingga 26 Januari 2025, tercatat 303 sapi terjangkit PMK. Dari jumlah tersebut, 53 ekor sapi mati dan 28 ekor dinyatakan sembuh. Selain sapi, PMK juga menyerang domba, dengan empat kasus yang tercatat: tiga sakit dan satu mati.
Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran PMK, vaksinasi PMK telah dilakukan secara intensif. Hingga 26 Januari 2025, sebanyak 3.060 ekor sapi di Situbondo telah divaksinasi. Jumlah populasi sapi di Kabupaten Situbondo sendiri mencapai 164.780 ekor.
Meskipun vaksinasi telah dilakukan, kewaspadaan tetap diperlukan. Status darurat PMK ini menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, peternak, dan masyarakat untuk mencegah meluasnya wabah dan meminimalisir kerugian ekonomi yang ditimbulkan. Ke depan, monitoring dan evaluasi berkala akan sangat penting untuk memastikan efektifitas langkah-langkah pengendalian yang dilakukan.