Status Darurat PMK di Jatim: 18.721 Kasus, Peningkatan Drastis!
Pj. Gubernur Jatim menetapkan status darurat PMK setelah lonjakan kasus mencapai 18.721 ekor ternak, dengan peningkatan rata-rata 350 kasus per hari, dan berbagai langkah pengendalian pun diterapkan.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menetapkan status keadaan darurat bencana nonalam Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di seluruh wilayah Jawa Timur. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/31/013/2025, dikeluarkan pada 23 Januari 2025, dan berlaku hingga PMK dinyatakan terkendali sepenuhnya.
Lonjakan Kasus PMK di Jawa Timur
Data yang dihimpun menunjukkan total kasus PMK di Jatim periode 1 Desember 2024 hingga 30 Januari 2025 mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu 18.721 kasus. Dari jumlah tersebut, 10.670 ekor (57 persen) masih sakit, 6.616 ekor (35 persen) dinyatakan sembuh, dan 984 ekor (5,1 persen) mati. Peningkatan kasus sangat signifikan, rata-rata mencapai 350 ekor per hari, jauh meningkat dari sebelumnya hanya 10 kasus per hari. Kondisi ini menurut Pj Gubernur telah melewati ambang batas epidemiologi.
Langkah-langkah Pengendalian PMK
Menanggapi situasi darurat ini, Pj Gubernur Adhy Karyono mengimbau bupati/wali kota se-Jawa Timur untuk segera bertindak. Imbauan tersebut mencakup tindakan pengendalian PMK secara menyeluruh dan berkelanjutan, termasuk penyediaan anggaran untuk operasional petugas vaksinasi dan pengobatan, pembelian peralatan medis, obat-obatan, dan vaksin. Sebuah Surat Edaran Gubernur terkait percepatan pengendalian PMK juga akan segera diterbitkan.
Strategi Penanganan di Lapangan
Strategi pengendalian dan penanggulangan PMK di lapangan meliputi beberapa langkah penting. Hewan sakit diisolasi berbasis kandang atau desa, disesuaikan dengan sebaran penyakit. Ternak sakit diobati, sementara ternak sehat divaksinasi. Profil peternakan, termasuk populasi ternak berisiko dan lokasinya, didata secara detail. Penutupan sementara pasar hewan juga akan dilakukan jika diperlukan, sesuai rekomendasi pejabat otoritas veteriner setempat. Selain itu, pengawasan ketat terhadap lalu lintas hewan dan produknya terus ditingkatkan. Peternak juga diimbau aktif melaporkan jika menemukan ternak sakit atau mati.
Situasi Nasional PMK
Bukan hanya di Jawa Timur, peningkatan kasus PMK juga terjadi di beberapa provinsi lain di Indonesia. Delapan provinsi yang mengalami peningkatan kasus PMK adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Banten, Lampung, Aceh, dan NTB.
Kesimpulan
Status darurat PMK di Jawa Timur menandakan keseriusan situasi. Langkah-langkah pengendalian yang komprehensif dan kolaboratif antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan peternak sangat krusial untuk mengatasi wabah ini dan meminimalkan kerugian ekonomi.