Sumsel Bangun 51 SPPG untuk Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah Sumatera Selatan akan membangun 51 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 17 kabupaten/kota untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditargetkan rampung September 2025.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berencana membangun 51 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 17 kabupaten/kota. Pembangunan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sekolah, khususnya di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal di Sumsel. Pembangunan SPPG ini menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan ditargetkan selesai pada September 2025.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, Edward Candra, menjelaskan bahwa setiap kabupaten/kota akan mendapatkan tiga SPPG. "Jadi totalnya ada 51 SPPG se-Sumsel akan dibangun untuk melayani Program MBG di Sumsel. Nanti kami akan mengundang seluruh sekda se-Sumsel untuk rapat persiapan lahannya," ujar Edward dalam keterangannya di Palembang, Sabtu (10/5).
Koordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota sangat penting untuk memastikan tersedianya lahan yang sesuai. Pemda diharuskan menyediakan lahan yang "clean and clear", bersertifikat, dan mudah diakses untuk pembangunan SPPG. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pembangunan dan memastikan program MBG berjalan sesuai target penerima manfaat.
Pembangunan SPPG untuk Tingkatkan Gizi Anak Sekolah
Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Bobby Kusuma, mengungkapkan bahwa pembangunan SPPG ini merupakan upaya untuk meningkatkan gizi anak sekolah di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal. Lokasi SPPG akan diprioritaskan di daerah yang menjangkau 500 hingga 1.000 siswa sebagai penerima manfaat.
Pembangunan SPPG ini juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Dalam Negeri. "Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, seluruh pemda di Sumsel diharapkan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program ini," tegas Bobby.
Persyaratan lahan yang diajukan harus memenuhi aspek efisiensi dan keberlangsungan operasional dapur sehat. Lahan harus padat dan stabil, memiliki akses jalan yang memadai, dekat dengan instalasi listrik dan sumber air bersih, serta memenuhi persyaratan teknis lainnya.
Spesifikasi bangunan SPPG dirancang dengan ukuran 20 x 20 meter persegi, yang idealnya mampu melayani hingga 3.500 siswa. Namun, untuk tahap awal, fokusnya adalah melayani 500-1.000 siswa.
Konsep Modular Percepat Pembangunan
BGN saat ini sedang menyusun desain teknis bangunan SPPG. Setelah desain akhir selesai, proses pengadaan akan dilakukan melalui e-katalog dan ditenderkan secara terbuka kepada seluruh kontraktor. Proses pembangunan diharapkan dapat berlangsung cepat karena menggunakan konsep modular, yaitu sistem instalasi bukan menggunakan batu bata.
"Wilayah dalam program ini difokuskan untuk menjangkau seluruh kabupaten/kota di Sumsel. Pembangunan dapat dilakukan secara cepat karena konsepnya menggunakan modulan yang sistemnya di instal bukan menggunakan batu bata," jelas Bobby.
Dengan pembangunan 51 SPPG ini, diharapkan program MBG di Sumsel dapat berjalan efektif dan efisien, serta mampu meningkatkan status gizi anak sekolah di seluruh wilayah Sumsel. Proses koordinasi dan persiapan lahan yang cepat dari pemerintah daerah sangat krusial untuk keberhasilan program ini.
Target penyelesaian pembangunan SPPG pada September 2025 menuntut kerja sama dan komitmen dari semua pihak yang terlibat. Semoga dengan adanya program ini, angka kekurangan gizi pada anak sekolah di Sumsel dapat ditekan secara signifikan.