Sungai Musi Rejang Lebong Normal Kembali Setelah Pengerukan
Sungai Musi di Rejang Lebong, Bengkulu, kembali normal setelah BPBD melakukan pengerukan pada akhir 2024, menindaklanjuti kerusakan jembatan akibat banjir.
Sungai Musi di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, kini kembali mengalir normal. Setelah mengalami kerusakan akibat terjangan banjir pada pertengahan 2023, alur sungai yang berada di antara Kecamatan Curup Utara dan Kecamatan Curup telah dinormalisasi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, Shalahuddin, pada Minggu lalu.
Salahuddin menjelaskan bahwa normalisasi Sungai Musi difokuskan pada area sekitar jembatan penghubung Desa Dusun Sawah dan Kelurahan Talang Benih. Jembatan ini sempat mengalami kerusakan di awal tahun 2024 karena gerusan aliran sungai yang tidak normal. Pengerjaan proyek ini telah rampung pada bulan Desember 2024.
Proses normalisasi sungai tersebut melibatkan pengerukan menggunakan alat berat. Pengerukan dilakukan sepanjang 100 meter di bagian hulu dan 100 meter di bagian hilir jembatan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan sedimentasi yang menyebabkan perubahan arus sungai dan menggerus pondasi jembatan. Proyek ini menelan biaya Rp570 juta dari APBD Perubahan Kabupaten Rejang Lebong.
Kerusakan jembatan yang terjadi sebelumnya memaksa perbaikan darurat. Namun, perbaikan tersebut tidak bertahan lama dan kembali rusak akibat banjir. Normalisasi sungai menjadi solusi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga aksesibilitas masyarakat. Dengan selesainya pengerukan, diharapkan aliran sungai tidak lagi mengancam struktur jembatan.
Selain pengerukan, perbaikan jembatan juga masih terus berlanjut. BPBD Rejang Lebong telah menerima dana hibah sebesar Rp2,3 miliar dari BNPB untuk perbaikan bagian pangkal dan ujung jembatan. Perbaikan ini dijadwalkan akan segera dimulai dalam waktu dekat. Dengan selesainya seluruh proses perbaikan, akses masyarakat di kedua wilayah diharapkan akan kembali lancar tanpa terhambat.
Normalisasi sungai ini merupakan upaya penting untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang, terutama saat musim hujan. Langkah ini menunjukan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi infrastruktur dan memastikan keselamatan warga. Pemantauan berkelanjutan terhadap kondisi Sungai Musi juga akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Secara keseluruhan, upaya normalisasi Sungai Musi di Rejang Lebong merupakan contoh nyata dari respon cepat dan efektif pemerintah daerah dalam menghadapi bencana alam. Dengan perbaikan jembatan dan normalisasi alur sungai, akses dan keselamatan warga dapat terjamin.