Tahukah Anda? Pelayanan KB BKKBN di Bangka Tengah Jangkau Tiga Kecamatan untuk Cegah Stunting
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah bersama BKKBN menggelar pelayanan KB BKKBN terintegrasi, menjangkau tiga kecamatan demi menekan angka kelahiran dan mencegah stunting. Simak detailnya!

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, baru-baru ini menyelenggarakan kegiatan intensifikasi dan integrasi Pelayanan KB BKKBN serta Kesehatan Reproduksi (KBKR). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2025 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga di daerah.
Kegiatan yang diikuti oleh 150 peserta ini dipusatkan di Polsek Koba, Bangka Tengah, dan secara khusus menargetkan peningkatan akses serta kualitas program Keluarga Berencana di wilayah tersebut. Inisiatif strategis ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam upaya menekan angka kelahiran dan mendorong penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di masyarakat.
Sekretaris Daerah Bangka Tengah, Ahmad Syarifullah Nizam, menyampaikan bahwa fasilitasi dan integrasi Pelayanan KB BKKBN ini dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, terutama di daerah yang masih memiliki tingkat partisipasi KB rendah. Program ini juga selaras dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024 dalam mewujudkan keluarga berkualitas dan generasi yang sehat.
Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan KB BKKBN
Sekda Bangka Tengah, Ahmad Syarifullah Nizam, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah nyata dalam mewujudkan keluarga berkualitas di Bangka Tengah. Dengan adanya intensifikasi Pelayanan KB BKKBN, diharapkan masyarakat memiliki akses yang lebih mudah terhadap informasi dan layanan Keluarga Berencana yang komprehensif.
Upaya ini tidak hanya berfokus pada peningkatan partisipasi, tetapi juga pada edukasi mengenai pentingnya Keluarga Berencana dalam perencanaan keluarga yang sehat. Program ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan berbagai metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan individu, sehingga masyarakat dapat membuat pilihan yang tepat untuk kesehatan reproduksi mereka.
Pelaksana Harian Kepala BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yudi Rafani, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari strategi pencapaian target RPJMN 2024. Masih adanya wilayah dengan tingkat partisipasi KB yang rendah, khususnya di daerah khusus seperti wilayah transmigrasi, menjadi fokus utama untuk dipersempit kesenjangannya melalui inisiatif Pelayanan KB BKKBN terintegrasi ini.
Cakupan dan Jenis Pelayanan KB BKKBN yang Disediakan
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Bangka Tengah, Dede Lina Lindayanti, menjelaskan bahwa pelayanan yang diberikan menjangkau peserta dari tiga kecamatan. Distribusi peserta dalam Pelayanan KB BKKBN ini adalah sebagai berikut:
Jenis layanan yang disediakan sangat beragam dan relevan dengan kebutuhan kesehatan reproduksi masyarakat. Ini meliputi pemasangan alat kontrasepsi seperti IUD (Intrauterine Device) dan implan, yang merupakan metode kontrasepsi jangka panjang efektif. Ketersediaan layanan ini diharapkan dapat memberikan pilihan yang lebih luas bagi pasangan usia subur.
Selain itu, kegiatan Pelayanan KB BKKBN ini juga menyediakan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) untuk deteksi dini kanker serviks. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan BKKBN dalam menjaga kesehatan reproduksi perempuan secara menyeluruh, tidak hanya sebatas pada program Keluarga Berencana saja.
Dede Lina Lindayanti juga menegaskan bahwa program KB memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah kelahiran anak dengan risiko stunting. Dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk laki-laki, sangat penting untuk mewujudkan generasi yang sehat dan bebas stunting di Bangka Tengah.