Tahukah Anda? Penyaluran Beras Bantuan Pangan Bulog Bali Capai 50 Persen, Target Selesai Akhir Juli Ini!
Bulog Bali telah menyalurkan 50% Beras Bantuan Pangan kepada 149.155 KPM. Simak bagaimana distribusi ini berjalan dan dampaknya terhadap ekonomi lokal.

Perum Bulog Bali melaporkan kemajuan signifikan dalam program penyaluran beras bantuan pangan. Hingga saat ini, distribusi telah mencapai 50 persen dari total target yang ditetapkan. Capaian ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional dan mendukung kebutuhan masyarakat.
Manajer Administrasi dan Keuangan Perum Bulog Bali, Anwar Bagus Budi Karsono, menyatakan bahwa program ini menyasar 149.155 keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Bali. Setiap KPM menerima 10 kilogram beras per bulan untuk periode Juni-Juli. Dengan demikian, total beras yang harus disalurkan mencapai 2.983.100 kilogram.
Program bantuan pangan ini bertujuan untuk meringankan beban kebutuhan pangan masyarakat, khususnya di tengah tantangan ekonomi. Selain itu, inisiatif ini diharapkan mampu menjaga inflasi serta stabilisasi harga di pasaran. Distribusi ditargetkan selesai pada akhir Juli ini, dengan Kota Denpasar menjadi wilayah terakhir yang akan disalurkan mulai 24 Juli.
Progres Penyaluran dan Mekanisme Distribusi Beras Bantuan Pangan
Bulog Bali terus mempercepat proses penyaluran beras bantuan pangan guna memastikan bantuan segera sampai kepada yang berhak. Hingga pertengahan Juli, capaian distribusi telah mencapai angka 50 persen. Ini merupakan langkah progresif dalam memenuhi target yang telah ditetapkan pada akhir Juli ini.
Penyaluran beras ini menyasar 149.155 keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Bali. Setiap KPM akan menerima 10 kilogram beras untuk periode Juni dan Juli. Total volume beras yang didistribusikan mencapai hampir 3 juta kilogram, menunjukkan skala besar dari program ini.
Wilayah Denpasar akan menjadi fokus penyaluran terakhir, dimulai pada 24 Juli. Sebelumnya, sosialisasi terkait mekanisme penyaluran akan diadakan pada 23 Juli. Pemerintah daerah dan perangkat setempat diharapkan dapat mendukung kelancaran proses ini demi efektivitas distribusi kepada masyarakat.
Basis Data dan Dampak Ekonomi Penyaluran Beras
Penentuan penerima beras bantuan pangan sepenuhnya didasarkan pada data dari Kementerian Sosial. Bulog Bali tidak memiliki wewenang untuk memverifikasi ulang atau mengubah daftar penerima. Hal ini menjamin akurasi dan transparansi dalam penyaluran bantuan, memastikan tepat sasaran.
Menariknya, jumlah penerima bantuan pada periode Juni-Juli ini mengalami penurunan drastis hingga 20 persen. Contohnya di Buleleng, yang sebelumnya memiliki 55 ribu penerima, kini menjadi 39 ribu. Penurunan ini diinterpretasikan sebagai indikasi peningkatan kondisi ekonomi di Bali, yang berarti lebih sedikit keluarga yang membutuhkan bantuan.
Kabupaten Buleleng dan Karangasem tercatat sebagai wilayah dengan jumlah penerima bantuan pangan tertinggi. Oleh karena itu, Bulog Bali memprioritaskan distribusi lebih awal di kedua wilayah tersebut. Kerjasama dengan pemerintah desa setempat sangat membantu percepatan proses ini, memastikan bantuan cepat sampai ke tangan penerima.
Ketersediaan Stok Beras dan Stabilitas Harga
Bulog Bali menegaskan bahwa penyaluran beras bantuan pangan ini tidak akan mengganggu ketersediaan stok beras medium di pasaran. Komitmen ini penting untuk menjaga stabilitas harga pangan di Bali. Masyarakat tidak perlu khawatir akan potensi kelangkaan beras akibat program bantuan ini.
Saat ini, gudang Bulog Bali masih menyimpan ketersediaan beras sebanyak 12 ribu kilogram. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga tersedia untuk dibeli di pasaran. Ketersediaan yang memadai ini menunjukkan manajemen stok yang efektif oleh Bulog Bali.
Berdasarkan estimasi Bulog Bali, kebutuhan beras bulanan di Bali adalah sekitar 3.000 kilogram. Dengan stok yang ada, ketersediaan beras diperkirakan akan mencukupi hingga empat bulan ke depan. Ini menunjukkan antisipasi yang baik terhadap kebutuhan mendatang dan memastikan pasokan aman.