Tragedi Ledakan di Proyek Waduk Bulango Ulu: Satu Pekerja Meninggal Dunia
Ledakan saat proses pembukaan lahan di proyek Waduk Bulango Ulu, Bone Bolango, menyebabkan satu pekerja meninggal dunia; BWS Sulawesi II Gorontalo memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.

Kecelakaan kerja yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa terjadi di proyek pembangunan Waduk Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Peristiwa ini mengungkap pentingnya penegakan standar keselamatan kerja di proyek konstruksi berskala besar. Insiden yang terjadi pada Senin, 5 Mei 2023, mengakibatkan satu pekerja meninggal dunia akibat terjatuh ke jurang setelah proses blasting atau peledakan untuk pembukaan lahan.
Korban, yang identitasnya belum diungkap secara resmi, tengah melaksanakan pekerjaan blasting ketika insiden nahas ini terjadi. Menurut keterangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Bulango Ulu BWS Sulawesi II Gorontalo, Febrian Kusmajaya, korban terjatuh dan terperosok ke dalam jurang sedalam kurang lebih 20 meter. Meskipun segera dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban tak tertolong.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai prosedur keselamatan kerja di proyek tersebut. Pihak BWS Sulawesi II Gorontalo sendiri telah memberikan klarifikasi, menekankan komitmen mereka terhadap standar keselamatan kerja yang berlaku. Namun, kematian pekerja ini tetap menjadi sorotan dan mengundang penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Klarifikasi BWS Sulawesi II Gorontalo
Febrian Kusmajaya, dalam keterangannya pada Sabtu, 10 Mei 2023, menjelaskan bahwa proyek pembangunan Waduk Bulango Ulu telah menerapkan standar keselamatan kerja sesuai peraturan yang berlaku. Ia menambahkan bahwa pengawasan pekerjaan juga dilakukan secara ketat dan sesuai prosedur. Korban, menurutnya, telah mengenakan alat pelindung diri (APD) dan berada di jarak aman dari titik ledakan saat kejadian.
Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh Polres Bone Bolango, menurut Febrian, mendukung klaim tersebut. Sepatu kerja, helm, dan kacamata milik korban ditemukan di lokasi yang menunjukkan korban berada di jarak aman sebelum terjatuh. Tidak ditemukan pula serpihan material batu di lokasi tersebut.
Febrian juga menekankan bahwa perusahaan langsung memberikan pertolongan dan penanganan kepada korban setelah kejadian, termasuk pendampingan proses penyerahan kepada keluarga dan pemakaman. Ia memastikan korban terdaftar sebagai pekerja resmi perusahaan dan tercatat dalam asuransi BPJS Ketenagakerjaan.
Meskipun demikian, proses pekerjaan di sekitar lokasi kejadian masih dihentikan sementara waktu, menunggu hasil penyelidikan dari Polres Bone Bolango. Area tersebut telah dipasangi garis polisi.
Penyelidikan dan Langkah Selanjutnya
Polres Bone Bolango saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti jatuhnya korban ke jurang. Hasil penyelidikan tersebut akan menjadi penentu langkah selanjutnya dalam proses hukum dan evaluasi prosedur keselamatan kerja di proyek tersebut.
Insiden ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas penerapan standar keselamatan kerja di proyek-proyek konstruksi di Indonesia. Peristiwa ini juga menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan prosedur keamanan dan keselamatan kerja guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
BWS Sulawesi II Gorontalo menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan prosedur keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan proyek. Mereka berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang kembali.
Meskipun pihak BWS telah memberikan klarifikasi, investigasi menyeluruh tetap diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan kerja dan mengidentifikasi potensi celah yang dapat menyebabkan kecelakaan serupa. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam menangani insiden ini dan mencegah tragedi serupa di masa depan.
Kesimpulan
Kejadian ini menyoroti pentingnya penerapan standar keselamatan kerja yang ketat dan pengawasan yang efektif di proyek konstruksi. Semoga hasil penyelidikan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penyebab insiden dan menjadi dasar perbaikan sistem keselamatan kerja di masa mendatang.