Tragedi Tambang Ilegal Bengkayang: Satu Pelaku Ditangkap, Lima Penambang Tewas
Penangkapan pelaku tambang emas ilegal di Bengkayang, Kalimantan Barat, yang mengakibatkan lima penambang tewas akibat longsor, menjadi sorotan dan penegakan hukum atas aktivitas tambang ilegal.

Tragedi tambang emas ilegal di Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, pada Minggu (9/2) mengakibatkan lima penambang tewas tertimbun longsor. Satu pelaku, IW (warga Sambas), telah ditangkap oleh Polres Bengkayang pada Senin (17/2) sekitar pukul 22.00 WIB di Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas. Penangkapan ini merupakan hasil penyelidikan atas peristiwa nahas tersebut yang menelan lima korban jiwa. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan dalam aktivitas pertambangan ilegal tersebut.
Kapolres Bengkayang, AKBP Teguh Nugroho, dalam rilisnya menyatakan penangkapan IW sebagai bentuk komitmen Polres Bengkayang untuk menindak tegas pelaku pertambangan tanpa izin (PETI). Ia menekankan bahwa aktivitas PETI telah merusak lingkungan dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat. Peristiwa ini menjadi bukti nyata betapa bahayanya aktivitas pertambangan ilegal yang tidak memperhatikan aspek keselamatan dan lingkungan.
Modus operandi yang dilakukan IW adalah dengan menggunakan rangkaian mesin Diesel 30 PK yang dirakit dengan peralatan penambangan lainnya seperti paralon, selang spiral, selang tembak, mesin POM, dan kain/karpet. Kegiatan penambangan ini dilakukan tanpa izin resmi atau yang biasa disebut 'Dompeng', dan lebih memprihatinkan lagi, tersangka mengabaikan keselamatan para pekerja sehingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Penangkapan Pelaku dan Proses Hukum
Setelah peristiwa longsor yang menewaskan lima orang penambang (dua karyawan dan tiga pendulang), Polres Bengkayang langsung melakukan pencarian terhadap tersangka IW. Pencarian yang intensif akhirnya membuahkan hasil dengan penangkapan tersangka di Kabupaten Sambas. Saat ini, IW sedang menjalani proses hukum lebih lanjut di Polres Bengkayang.
IW dijerat dengan pasal 359 KUHPidana dan/atau Pasal 158 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba). Ancaman hukuman yang dihadapi IW adalah pidana maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp100 miliar. Pasal yang dikenakan meliputi kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia dan melakukan penambangan tanpa izin.
Selain IW, polisi juga masih menyelidiki kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam aktivitas tambang ilegal tersebut, termasuk pemilik modal dan penampung hasil tambang. Hal ini dilakukan untuk memastikan keadilan dan mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa mendatang. Polres Bengkayang berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akarnya.
Barang Bukti dan Imbauan Kepolisian
Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan dalam aktivitas pertambangan ilegal tersebut. Barang bukti tersebut antara lain satu jerigen berisi solar, selang tembak, selang spiral, jari-jari, kain, dan lainnya. Barang bukti ini akan menjadi bagian penting dalam proses persidangan untuk memperkuat tuduhan terhadap tersangka.
Selain penangkapan dan penyitaan barang bukti, Polres Bengkayang juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pertambangan tanpa izin. Kapolres menekankan bahwa aktivitas tambang ilegal tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga membahayakan nyawa manusia. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap aktivitas tambang ilegal untuk menjaga kondusifitas dan keamanan masyarakat.
Total korban longsor PETI adalah delapan orang, dengan lima orang meninggal dunia dan tiga orang lainnya selamat namun masih dalam perawatan medis. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja dan kepatuhan terhadap peraturan pertambangan.
Polres Bengkayang menegaskan komitmennya untuk tidak mentolerir aktivitas tambang ilegal yang merusak lingkungan dan mengancam keselamatan jiwa. Mereka berharap penangkapan ini dapat memberikan efek jera dan mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa depan. Langkah tegas ini diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kabupaten Bengkayang.