Tren Harga Beras Dunia Menurun, Indonesia Berperan Penting!
Indonesia berhenti impor beras, membuat stok global surplus dan harga beras dunia turun drastis; produksi dalam negeri melimpah.

Karawang, Jawa Barat, 15 Mei 2024 - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengungkapkan bahwa penurunan tren harga beras dunia disebabkan oleh berhentinya impor beras oleh Indonesia. Hal ini disampaikannya di Karawang, Jawa Barat, Kamis lalu. Kebijakan ini berdampak signifikan pada pasar global, mengingat Indonesia sebelumnya merupakan salah satu importir beras terbesar di dunia.
"Kalau tren beras dunia menurun, karena pelanggan utama dan yang paling banyak membelinya tidak melakukan impor lagi yaitu Indonesia. Jadi faktor Indonesia tidak impor beras, bagi komoditas beras dunia ini sangat berpengaruh, karena kita adalah salah satu pelanggan impor dengan kuantitas yang terbesar," ujar Sudaryono.
Dengan berhentinya impor, stok beras global mengalami surplus, yang kemudian menekan harga komoditas beras di pasar internasional. Kondisi ini memberikan dampak positif bagi negara-negara pengimpor beras lainnya.
Dampak Positif Kebijakan Tanpa Impor Beras
Menariknya, penurunan harga beras dunia ini tidak berpengaruh terhadap harga beras nasional. Hal ini disebabkan oleh melimpahnya produksi beras dalam negeri. Semua produksi beras di Indonesia dilakukan di dalam negeri, sehingga ketersediaan beras di dalam negeri tetap terjaga dan melimpah.
"Kita itu tidak terpengaruh harga beras kita dengan beras dunia, karena produksi semua di dalam negeri, sehingga tidak ada masalah. Panen melimpah," tegas Sudaryono. Ia juga menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan panen padi nasional tahun ini.
Perum Bulog juga berperan penting dalam menyerap hasil panen petani. Mereka telah bekerja keras untuk menampung hasil panen yang melimpah, bahkan sampai menyewa gudang tambahan dari berbagai pihak, termasuk gudang milik kepolisian, TNI, dan kepala desa. Upaya ini memastikan penyerapan hasil panen petani secara maksimal.
"Bulog ini sudah luar biasa, tapi tadi disampaikan, ternyata panennya jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan. Sehingga kita berharap, ini gudangnya sudah penuh semua, bahkan sudah menyewa gudang, pinjam gudang seperti meminjam gudang polisi dan tentara yang tidak terpakai bahkan gudangnya kepala desa, kita sudah sisir semua gudang supaya bisa menyerap hasil panen petani lebih banyak. Sudah kita kerjakan itu," tambah Sudaryono.
Peran Petani Indonesia dan Kenaikan Stok Beras
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, sebelumnya juga menekankan peran penting petani Indonesia dalam menekan harga beras dunia. Peningkatan produksi nasional tanpa ketergantungan impor telah menjaga stabilitas pasokan global dan harga yang terjangkau.
Harga beras internasional kini turun menjadi sekitar 390 dolar AS per ton, dibandingkan dengan 460 dolar AS per ton saat Indonesia masih mengimpor. Stok beras nasional saat ini mencapai 3,7 juta ton dan ditargetkan mencapai 4 juta ton dalam waktu dekat berkat panen raya yang sukses.
Amran menyebut pencapaian ini sebagai sejarah baru dalam pengelolaan pangan nasional, sekaligus menegaskan peran petani Indonesia sebagai pahlawan pangan bangsa. Keberhasilan ini menunjukkan kemandirian pangan Indonesia dan dampak positifnya bagi pasar internasional.
Secara keseluruhan, kebijakan pemerintah untuk berhenti mengimpor beras telah memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi perekonomian nasional maupun pasar beras internasional. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras petani Indonesia dan pengelolaan yang efektif dari Perum Bulog.