Trivia: 140 Ribu UMKM Sumatera Selatan Telah Ber-NIB, Pemprov Genjot Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan gencar membina UMKM Sumatera Selatan untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Bagaimana upaya ini dilakukan agar UMKM tetap eksis dan berkontribusi signifikan?

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) terus mengintensifkan program pembinaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya. Langkah strategis ini diambil sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang dinilai kurang stabil, dengan tujuan utama memacu pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan. Pembinaan yang telah berjalan sejak awal tahun 2025 ini diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat para pelaku usaha.
Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang, pada Rabu (24/7), menegaskan pentingnya pembinaan yang lebih digencarkan. Menurutnya, melalui program ini, UMKM dapat terhindar dari keterpurukan dan tetap mampu beroperasi secara produktif. Fokus utama adalah memastikan UMKM tetap eksis dan memiliki motivasi untuk mengembangkan usahanya di tengah tantangan ekonomi.
Keberlanjutan dan peningkatan jumlah UMKM yang aktif diharapkan akan berdampak positif pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan. Dengan 17 kabupaten dan kota, Pemprov Sumsel bertekad mendorong aktivitas ekonomi dan bisnis agar tetap berjalan normal. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang positif.
Strategi Pemprov Sumsel dalam Pembinaan UMKM
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan secara konsisten berupaya mendorong masyarakat dan pelaku UMKM agar tetap produktif. Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang, menjelaskan bahwa pembinaan intensif ini dirancang untuk memastikan UMKM mampu menjalankan usahanya secara optimal. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada peningkatan kapasitas dan daya saing pelaku usaha.
Dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif, dukungan pemerintah menjadi krusial bagi UMKM. Pembinaan yang dilakukan mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen usaha, pemasaran, hingga akses permodalan. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM, sehingga mereka dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Upaya ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat.
Diharapkan, dengan adanya pembinaan yang berkelanjutan, UMKM di Sumatera Selatan dapat menghadapi berbagai tantangan ekonomi dengan lebih tangguh. Kontribusi UMKM dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian lokal sangat signifikan. Oleh karena itu, Pemprov Sumsel berkomitmen penuh untuk terus mendukung sektor ini demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan.
Fasilitasi NIB: Kunci Legalitas dan Pengembangan UMKM
Salah satu upaya konkret yang dilakukan Pemprov Sumsel untuk memudahkan pelaku UMKM adalah melalui fasilitasi Nomor Induk Berusaha (NIB). Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel, Lusapta Yudha Kurnia, menjelaskan bahwa NIB merupakan dokumen penting yang memberikan legalitas bagi UMKM, sekaligus membuka akses terhadap berbagai fasilitas dan program pemerintah.
Hingga Juli 2025, data menunjukkan bahwa sekitar 140 ribu dari total 400 ribu pelaku UMKM di Sumatera Selatan telah berhasil difasilitasi untuk memiliki NIB. Angka ini menunjukkan progres yang signifikan, namun masih banyak UMKM lain yang perlu didorong untuk segera mengurus NIB mereka. DPMPTSP Sumsel terus berupaya menjangkau seluruh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang belum memiliki NIB.
Lusapta Yudha Kurnia mengimbau para pelaku UMKM yang belum memiliki NIB untuk segera mengunjungi petugas DPMPTSP. Proses pengurusan NIB dirancang agar mudah dan cepat, sehingga tidak memberatkan pelaku usaha. Dengan memiliki NIB, UMKM tidak hanya mendapatkan legalitas, tetapi juga kemudahan dalam mengakses permodalan, perizinan, dan program pelatihan yang dapat mendukung pengembangan usaha mereka lebih lanjut.