Trivia Pinrang: Garis Pantai 101 KM, Potensi Rumput Laut Pinrang Dikembangkan Jadi Komoditas Ekspor Unggulan
Pemerintah Kabupaten Pinrang serius menggarap potensi besar Rumput Laut Pinrang sebagai komoditas ekspor. Bagaimana strategi Pinrang untuk menjadi sentra rumput laut dunia?

Pemerintah Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, tengah serius mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan. Fokus utama adalah budidaya rumput laut yang diharapkan menjadi komoditas ekspor andalan. Langkah ini bertujuan meningkatkan devisa negara serta kesejahteraan masyarakat pesisir.
Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid, menegaskan komitmen tersebut dalam sebuah workshop pengembangan rumput laut. Kegiatan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk memahami standar industri. Pinrang memiliki garis pantai sepanjang 101 kilometer yang sangat mendukung budidaya ini.
Potensi besar ini didukung oleh kondisi perairan yang ideal untuk pengembangan rumput laut. Dengan luas lahan mencapai 3.020 hektar di Kecamatan Duampanua, Pinrang siap menjadi sentra produksi. Produksi rumput laut jenis Gracilaria mencapai belasan ribu ton per tahun.
Potensi Alam dan Produksi Rumput Laut Pinrang
Kabupaten Pinrang diberkahi dengan potensi alam yang luar biasa untuk sektor perikanan budidaya. Garis pantai sepanjang 101 kilometer menjadi modal utama. Ini memungkinkan pengembangan komoditas unggulan seperti rumput laut, ikan bandeng, udang windu, dan udang vaname.
Khusus untuk budidaya rumput laut jenis Gracilaria, pengembangannya difokuskan di Kecamatan Duampanua. Area seluas 3.020 hektar telah dialokasikan untuk komoditas ini. Data Dinas Perkebunan, Kelautan, dan Perikanan menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Produksi rumput laut dari area tersebut mencapai 19.373,80 ton. Angka ini menunjukkan produktivitas rata-rata 6.415,17 kg per hektare. Hasil ini membuktikan bahwa potensi rumput laut Pinrang sangat menjanjikan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Dukungan Industri dan Peningkatan Kualitas
Potensi pasar untuk rumput laut Pinrang sangat besar dan terus berkembang. Keberadaan pabrik pengolahan rumput laut terbesar di Asia yang beroperasi di Pinrang menjadi nilai tambah signifikan. Pabrik ini membutuhkan pasokan rumput laut dalam jumlah besar dan berkelanjutan.
Bupati Andi Irwan Hamid menekankan bahwa modal alam sudah dimiliki. Tantangan selanjutnya adalah membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat. Hal ini penting untuk mengembangkan rumput laut sesuai standar industri.
Melalui workshop yang diselenggarakan, masyarakat dan pelaku budidaya diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas rumput laut. Kualitas yang baik sangat penting untuk memenuhi standar pasar mancanegara.
- Potensi pasar rumput laut sangat besar.
- Keberadaan pabrik pengolahan rumput laut terbesar di Asia di Pinrang.
- Kebutuhan pasokan rumput laut dalam jumlah besar dan berkelanjutan oleh pabrik.
- Pentingnya pembekalan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat.
- Peningkatan kualitas rumput laut sesuai standar industri dan pasar mancanegara.