Waspada Cuaca Ekstrem! BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat di Sulawesi Utara Hingga 17 Agustus
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Sulawesi Utara, berpotensi hujan lebat dan angin kencang hingga 17 Agustus. Ketahui daerah terdampak!

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Utara. Potensi cuaca ekstrem ini mencakup hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/petir, dan angin kencang. Peringatan ini berlaku untuk beberapa hari ke depan, khususnya hingga 17 Agustus, dan mengindikasikan perlunya kewaspadaan tinggi bagi masyarakat.
Koordinator Bidang Operasional BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Y Lasut, menyampaikan informasi ini di Manado, Selasa. "Waspadai potensi cuaca ekstrem hingga 17 Agustus 2025," kata Astrid. Kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor meteorologis yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan, sehingga masyarakat di wilayah Sulawesi Utara diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Faktor-faktor pemicu meliputi belokan angin dan konvergensi yang mendukung pembentukan awan hujan secara signifikan. Selain itu, anomali suhu permukaan laut di rentang 0,5 hingga 2,5 derajat Celsius turut berkontribusi pada penambahan massa uap air. Peningkatan akumulasi curah hujan harian juga menjadi perhatian utama BMKG, yang dapat memicu dampak lanjutan seperti banjir atau tanah longsor.
Penyebab Cuaca Ekstrem di Sulawesi Utara
BMKG menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem di Sulawesi Utara disebabkan oleh beberapa kondisi meteorologis yang kompleks. Salah satu pemicu utama adalah adanya belokan angin dan konvergensi di atmosfer. Fenomena ini secara signifikan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut, yang kemudian dapat menyebabkan hujan deras.
Selain itu, anomali suhu permukaan laut juga berperan penting dalam penambahan massa uap air di sekitar perairan Sulawesi Utara. Nilai anomali yang berkisar antara 0,5 hingga 2,5 derajat Celsius ini mendukung terbentuknya awan-awan tebal. Kondisi ini memperkuat potensi terjadinya hujan dengan intensitas tinggi, bahkan hingga level lebat yang membahayakan.
Labilitas lokal yang kuat juga menjadi faktor pendukung pertumbuhan awan-awan hujan di beberapa wilayah provinsi ujung utara Sulawesi tersebut. Kombinasi dari faktor-faktor ini menciptakan kondisi atmosfer yang tidak stabil. Oleh karena itu, masyarakat perlu mewaspadai peningkatan curah hujan dan potensi dampak yang ditimbulkannya.
Daftar Wilayah Terdampak dan Jadwal Peringatan
BMKG telah merinci beberapa wilayah di Sulawesi Utara yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem berdasarkan proyeksi harian. Pada hari Rabu (13/7), daerah seperti Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Utara diperkirakan mengalami kondisi ini. Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud juga termasuk dalam daftar, dan peringatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat mempersiapkan diri menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.
Peringatan berlanjut pada hari Kamis (14/8) yang menargetkan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Selanjutnya, pada hari Jumat (15/8), potensi cuaca ekstrem meluas ke Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kabupaten Minahasa Tenggara. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan juga perlu waspada, dan masyarakat di wilayah-wilayah ini diimbau untuk selalu memantau informasi terbaru dari BMKG serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Pada hari Sabtu (16/8), wilayah yang diprediksi terdampak meliputi Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Kabupaten Kepulauan Sangihe juga masuk dalam daftar, dan puncak kewaspadaan terjadi pada Minggu (17/8) di berbagai kota dan kabupaten, menandakan periode paling kritis.
Pada Minggu (17/8), Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Selatan berpotensi mengalami cuaca ekstrem. Wilayah lain yang perlu diwaspadai adalah Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Masyarakat di seluruh daerah tersebut diimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari BMKG dan mempersiapkan diri menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem.