Arus Mudik Nagreg Bandung Tembus 113.889 Kendaraan, Sepeda Motor Menurun
Volume kendaraan di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, pada H-3 Lebaran 2025 mencapai 113.889, dengan penurunan signifikan pada kendaraan roda dua, menunjukkan keberhasilan program mudik gratis.
Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 29 Maret 2025 - Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dipadati 113.889 kendaraan pada arus mudik H-3 Lebaran 2025 hingga pukul 20.00 WIB. Angka ini disampaikan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, menandai peningkatan signifikan dibandingkan hari sebelumnya. Penurunan jumlah pemudik sepeda motor juga menjadi tren yang menarik perhatian.
Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dishub Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo, mengungkapkan bahwa volume kendaraan yang menuju Garut mengalami lonjakan drastis. "Hari kemarin itu perhitungan 24 jam sebanyak 74.799 kendaraan. Hari ini belum 24 jam sudah sebanyak 113.889 kendaraan yang melintas," ujar Eric.
Data yang dihimpun Dishub menunjukkan penurunan signifikan pada jumlah pemudik sepeda motor. Hal ini dikaitkan dengan keberhasilan program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah. Penurunan ini menunjukkan pergeseran tren, di mana masyarakat lebih memilih transportasi umum yang lebih nyaman dan aman.
Tren Penurunan Kendaraan Roda Dua
Salah satu poin penting yang diungkap oleh Dishub Kabupaten Bandung adalah penurunan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor. Jumlahnya turun dari 33.675 kendaraan pada tahun lalu menjadi 26.209 kendaraan pada tahun ini. Penurunan ini cukup signifikan dan menunjukkan adanya pergeseran pola transportasi selama mudik Lebaran.
Eric Alam Prabowo menjelaskan bahwa program mudik gratis yang digencarkan pemerintah pusat, BUMN, pemerintah provinsi, dan berbagai instansi lainnya, berkontribusi besar terhadap penurunan ini. Masyarakat lebih memilih kenyamanan dan keamanan yang ditawarkan oleh transportasi umum seperti bus dan kereta api.
Bahkan, fenomena "war tiket" untuk program mudik gratis juga terjadi, menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk memanfaatkan program tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa faktor kenyamanan dan keamanan menjadi pertimbangan utama dalam memilih moda transportasi mudik.
Antisipasi Lonjakan Kendaraan dan Rekayasa Lalu Lintas
Dishub Kabupaten Bandung memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-3, H-2, dan H-1 Lebaran. Antisipasi peningkatan volume kendaraan, terutama pada sore dan malam hari setelah berbuka puasa, telah dipersiapkan.
Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas yang berpotensi terjadi, Dishub Kabupaten Bandung akan berkolaborasi dengan kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas. Rekayasa ini dapat berupa sistem buka-tutup jalur atau pengalihan arus ke Garut dan Tasikmalaya.
Meskipun keputusan akhir mengenai rekayasa lalu lintas berada di tangan kepolisian, Dishub Kabupaten Bandung menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh dengan menyediakan berbagai fasilitas lalu lintas yang dibutuhkan. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan kenyamanan para pemudik.
Secara keseluruhan, data yang diperoleh dari Dishub Kabupaten Bandung menunjukkan peningkatan volume kendaraan di jalur Nagreg selama arus mudik Lebaran 2025. Namun, penurunan jumlah pemudik sepeda motor menjadi tren yang menarik, mencerminkan keberhasilan program mudik gratis dan pergeseran preferensi masyarakat terhadap moda transportasi yang lebih nyaman dan aman. Antisipasi kepadatan lalu lintas juga telah dipersiapkan dengan baik melalui kolaborasi antara Dishub dan kepolisian.