Baznas Sulbar Didorong Optimalkan Pengelolaan Zakat untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sulawesi Barat didorong optimalkan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk atasi kemiskinan ekstrem, anak putus sekolah, dan stunting.

Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka, meminta Badan Amil Zakat (Baznas) Provinsi Sulbar untuk memperkuat pengelolaan zakat guna mengatasi kemiskinan ekstrem di daerah tersebut. Pernyataan ini disampaikan pada Minggu, 30 Maret 2024, di Mamuju. Pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di lingkungan Pemprov Sulbar dinilai perlu dioptimalkan karena perannya yang krusial dalam mendukung pembangunan daerah.
Menurut Gubernur Suhardi, arahan Presiden RI Prabowo Subianto terkait penguatan Baznas dalam mengelola ZIS menjadi landasan penting. Pengelolaan ZIS yang efektif diharapkan berdampak luas bagi masyarakat dan pembangunan di Sulbar. Ia menekankan peran strategis Baznas Sulbar dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial yang masih tinggi angkanya di daerah tersebut.
"Peran Baznas Sulbar sangat strategis karena anggaran zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dapat digunakan dalam mengatasi kemiskinan ekstrem, anak putus sekolah, dan stunting yang masih tinggi," kata Gubernur Suhardi Duka.
Optimalisasi ZIS untuk Pembangunan Sulbar
Gubernur Suhardi mengungkapkan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Sulbar mencapai sekitar 1,7 persen. Selain itu, terdapat sekitar 48 ribu anak putus sekolah dan angka stunting mencapai 30,3 persen. Angka-angka ini menjadi tantangan yang dapat diatasi melalui pengelolaan ZIS yang optimal. Pemprov Sulbar berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja Baznas dalam mengoptimalkan penerimaan ZIS.
Ia juga mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sulbar untuk menjadi contoh dengan taat menunaikan kewajiban membayar zakat, infak, dan sedekah. Hal ini dinilai penting, tidak hanya dari sisi keagamaan, tetapi juga untuk mendukung pembangunan di Sulbar. "Saya sebagai gubernur dan pemimpin di Sulbar akan menjadi contoh dan teladan yang baik bagi seluruh aparatur negara (ASN) di Sulbar agar selalu taat dalam menunaikan kewajiban membayar zakat, infak, dan sedekah," tegasnya.
Dengan kepatuhan ASN dalam membayar ZIS, diharapkan dapat meningkatkan jumlah dana yang terkumpul dan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat yang membutuhkan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulbar.
Target Pengumpulan ZIS dan Harapan ke Depan
Target pengumpulan ZIS di Sulbar ditetapkan sebesar Rp3,3 miliar setiap tahunnya. Angka ini diharapkan dapat tercapai dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat dan ASN untuk membayar ZIS. Baznas Sulbar memiliki peran penting dalam mensosialisasikan pentingnya ZIS dan memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaannya.
Ke depannya, diharapkan Baznas Sulbar dapat terus meningkatkan kinerjanya dalam mengelola ZIS, sehingga dana yang terkumpul dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial di Sulbar. Kolaborasi antara Baznas Sulbar, Pemprov Sulbar, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan pengelolaan ZIS yang baik, diharapkan Sulbar dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam berbagai sektor, termasuk pengentasan kemiskinan.
Pemprov Sulbar berharap dengan adanya peningkatan pengelolaan ZIS, program-program pemberdayaan masyarakat dapat berjalan lebih optimal. Hal ini akan berdampak positif terhadap penurunan angka kemiskinan ekstrem, angka anak putus sekolah, dan angka stunting di Sulbar. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan ZIS juga menjadi kunci keberhasilan program ini.
Dengan komitmen bersama dari pemerintah, Baznas, dan masyarakat Sulbar, diharapkan pengelolaan ZIS dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial dan mendorong pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Barat.