BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Maros dan Gowa, Waspada Hujan Lebat di Sulawesi Selatan
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Maros dan Gowa, Sulawesi Selatan. Hujan lebat disertai angin kencang diprediksi terjadi. Siapkan diri Anda!

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah 4 Makassar telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros dan Gowa. Peringatan ini menjadi perhatian serius mengingat potensi dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu.
Menurut Prakirawan BMKG Wilayah 4 Makassar, Hanafi, kondisi cuaca ekstrem ini tidak hanya terbatas pada dua kabupaten tersebut, namun juga berpotensi meluas. Kabupaten Pangkep disebut sebagai salah satu wilayah yang juga perlu meningkatkan kewaspadaan.
Fenomena cuaca ekstrem ini diperkirakan akan terjadi pada awal Agustus 2025. Prediksi BMKG menyebutkan intensitas hujan akan mencapai kategori sedang hingga lebat, disertai dengan potensi angin kencang dan sambaran petir yang dapat membahayakan keselamatan serta infrastruktur.
Sebaran Wilayah Terdampak dan Karakteristik Cuaca Ekstrem
Berdasarkan analisis data terkini dari BMKG Wilayah 4 Makassar, peringatan cuaca ekstrem ini mencakup beberapa kabupaten penting di Sulawesi Selatan. Wilayah yang diidentifikasi memiliki risiko tinggi adalah Kabupaten Maros, Gowa, Sinjai, dan Bone.
Secara lebih rinci, BMKG telah memetakan lokasi spesifik yang perlu diwaspadai. Di Kabupaten Gowa, area Tombolo Pao menjadi perhatian utama. Sementara itu, di Kabupaten Sinjai, Sinjai Barat dan Sinjai Borong diimbau untuk bersiap. Kabupaten Bone memiliki area rawan di Bontocani, dan di Kabupaten Maros, wilayah Mallawa serta sekitarnya masuk dalam daftar pantauan.
Tidak hanya itu, BMKG juga mengindikasikan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini memiliki potensi untuk meluas ke daerah-daerah tetangga. Kabupaten Pangkep, khususnya di wilayah Tondong Tallasa dan sekitarnya, diprediksi akan turut merasakan dampak dari fenomena cuaca ini.
Karakteristik utama dari cuaca ekstrem yang diprediksi adalah curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi ini akan diperparah dengan adanya angin kencang yang berpotensi merusak, serta sambaran petir yang dapat menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan jiwa dan properti. Masyarakat diharapkan memahami karakteristik ini untuk melakukan persiapan yang tepat.
Pentingnya Antisipasi dan Imbauan Kewaspadaan Masyarakat
Menanggapi peringatan dini cuaca ekstrem ini, BMKG secara tegas mengimbau seluruh masyarakat yang berada di wilayah terdampak untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Antisipasi dini merupakan kunci utama dalam meminimalisir risiko dan dampak negatif yang mungkin timbul akibat perubahan cuaca yang drastis.
Masyarakat disarankan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini yang dikeluarkan oleh BMKG dan otoritas terkait lainnya. Mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi sangat krusial untuk mendapatkan data yang akurat dan terpercaya. Hindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
Selain itu, tindakan pencegahan praktis juga perlu dilakukan. Masyarakat diimbau untuk menghindari aktivitas di luar ruangan yang tidak mendesak, terutama saat hujan lebat disertai angin kencang dan petir sedang berlangsung. Pastikan juga lingkungan sekitar rumah bersih dari sampah yang dapat menyumbat saluran air, guna mencegah genangan atau banjir.
Bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir atau tanah longsor, persiapan khusus sangat diperlukan. Siapkan perlengkapan darurat, kenali jalur evakuasi, dan koordinasikan dengan tetangga atau pihak berwenang setempat. Kewaspadaan kolektif dan respons cepat akan sangat membantu dalam menghadapi situasi darurat di Sulawesi Selatan.