Dinkes Kaltim Berikan Bantuan untuk Pasien TB di Hari Tuberkulosis Sedunia 2025
Dinas Kesehatan Kalimantan Timur menyalurkan bantuan uang tunai dan sembako kepada 69 pasien TB RO di Samarinda dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2025, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap pengobatan.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) menunjukkan kepedulian nyata terhadap para penderita Tuberkulosis (TB) Rawat Obat (RO) di Samarinda. Pada peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2025, Selasa lalu, Dinkes Kaltim menyalurkan bantuan berupa uang tunai dan sembako kepada 69 pasien TB RO. Kegiatan ini dilakukan di Samarinda, Kalimantan Timur, sebagai bentuk dukungan moril dan materiil bagi para pasien dalam perjuangan mereka melawan penyakit mematikan ini.
Kepala Dinkes Kaltim, dr. Jaya Mualimin, menjelaskan bahwa bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi pasien dan memotivasi mereka untuk menyelesaikan pengobatan hingga sembuh total. "Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban para pasien dan memotivasi mereka untuk terus menjalani pengobatan hingga sembuh," ujarnya. Penyaluran bantuan ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan penyakit TB di Kalimantan Timur.
Dalam aksi sosial ini, Dinkes Kaltim tidak bekerja sendiri. Mereka berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kaltim dan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Kaltim. Kerja sama antar lembaga ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya memerangi penyakit TB di tingkat provinsi.
Bantuan yang Disalurkan dan Sasaran Penerima
Bantuan yang diberikan kepada masing-masing pasien terdiri dari uang tunai dari PPTI Kaltim dan 5 kg beras dari BAZNAS Kaltim. Total 69 pasien TB RO di Samarinda menjadi penerima manfaat dari program bantuan ini. Pemilihan pasien TB RO sebagai sasaran bantuan didasarkan pada kebutuhan mereka akan dukungan yang lebih intensif karena pengobatan TB RO lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Pemberian bantuan ini tidak hanya berfokus pada aspek materiil, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini, pencegahan, dan pengobatan TB yang tuntas. Hal ini sejalan dengan target eliminasi TB di Indonesia pada tahun 2030.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para pasien TB RO dapat lebih fokus menjalani pengobatan tanpa harus memikirkan beban ekonomi yang berat. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun lembaga sosial, sangat krusial dalam upaya mencapai target eliminasi TB.
Sinergi dan Harapan untuk Masa Depan
Kolaborasi antara Dinkes Kaltim, BAZNAS Kaltim, dan PPTI Kaltim dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh sinergi yang baik dalam pemberantasan TB. Dengan bersatu padu, berbagai pihak dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Kalimantan Timur. Program-program serupa diharapkan dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk mendukung upaya eliminasi TB di provinsi ini.
Melalui kegiatan ini, Dinkes Kaltim menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan TB yang tuntas. Deteksi dini dapat mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan peluang kesembuhan. Sementara itu, pengobatan yang tuntas akan mencegah munculnya kasus TB resisten obat yang lebih sulit diobati.
Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan Kalimantan Timur dapat semakin mendekatkan diri pada target eliminasi TB pada tahun 2030. Dukungan dari masyarakat juga sangat penting dalam upaya ini, baik melalui partisipasi aktif dalam kegiatan pencegahan maupun dengan memberikan dukungan kepada para pasien TB.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga peran serta masyarakat dalam mendukung upaya pencegahan dan pengobatan TB. Kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tuntas sangat krusial dalam mencapai target eliminasi TB di Kalimantan Timur.
Melalui sinergi yang kuat dan komitmen bersama, diharapkan Kalimantan Timur dapat mencapai target eliminasi TB pada tahun 2030 dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakatnya.