Wamendagri Desak Pemda Proaktif Dukung Penanggulangan Tuberkulosis
Wamendagri Ribka Haluk meminta pemerintah daerah proaktif dukung Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis untuk penanggulangan penyakit yang dapat disembuhkan ini.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk telah meminta pemerintah daerah (pemda) di seluruh Indonesia untuk proaktif mendukung Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis. Permintaan ini disampaikan dalam acara peluncuran nasional gerakan tersebut di Kantor Kelurahan Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (9/5). Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang turut menekankan pentingnya deteksi dan pengobatan dini penyakit tuberkulosis.
Peluncuran Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis ini bertujuan untuk mempercepat upaya penanggulangan penyakit tuberkulosis di Indonesia. Wamendagri Ribka Haluk menilai bahwa Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sangat aktif dan peduli terhadap kesehatan masyarakat, serta rutin berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dalam berbagai program kesehatan. Gerakan ini diharapkan dapat direspon cepat oleh seluruh daerah, dari Sabang sampai Merauke.
Penanganan tuberkulosis, menurut Wamendagri, memiliki dasar hukum yang kuat, yaitu Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Namun, Ribka menekankan pentingnya implementasi peraturan tersebut di daerah. Pemerintah daerah diminta untuk mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mendukung program ini, dan Wamendagri berjanji akan melakukan pengecekan terhadap pemda yang telah dan belum menindaklanjuti program tersebut.
Dukungan Pemda untuk Penanggulangan Tuberkulosis
Wamendagri Ribka Haluk menyampaikan apresiasi kepada daerah-daerah, termasuk Kelurahan Rambutan, yang telah menunjukkan perhatian serius terhadap penanggulangan tuberkulosis. Ia mendorong agar pemda lebih proaktif dalam mendukung program ini, mengingat tuberkulosis merupakan penyakit yang telah memakan banyak korban, meskipun sebenarnya dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa tuberkulosis dapat disembuhkan jika terdeteksi dini dan pengobatan dijalankan secara konsisten. Deteksi dini sangat penting karena penyakit ini menular. Ia menekankan pentingnya peran kader kesehatan dalam menemukan dan membantu pengidap tuberkulosis agar segera mendapatkan pengobatan.
Menkes juga mengingatkan pentingnya memastikan pengidap tuberkulosis menyelesaikan pengobatan hingga tuntas. Mengakhiri pengobatan sebelum waktunya akan membuat proses penyembuhan menjadi lebih sulit dan meningkatkan risiko penularan. Oleh karena itu, kerja sama dan dukungan dari seluruh pihak, termasuk masyarakat, sangat dibutuhkan untuk keberhasilan program ini.
Langkah Konkret Penanggulangan Tuberkulosis
Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dan pengobatan dini tuberkulosis. Beberapa langkah konkret yang perlu dilakukan antara lain:
- Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan untuk deteksi dini tuberkulosis.
- Peningkatan kualitas pengobatan dan memastikan kepatuhan pasien dalam menyelesaikan pengobatan.
- Peningkatan peran kader kesehatan dalam mendeteksi dan merujuk kasus tuberkulosis.
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang tuberkulosis dan cara pencegahannya.
Selain itu, dukungan anggaran dari pemerintah daerah sangat penting untuk keberhasilan program ini. Alokasi anggaran yang memadai akan memungkinkan pelaksanaan program yang lebih efektif dan efisien.
Kegiatan peluncuran Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis juga dihadiri oleh Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria, Wali Kota Jakarta Timur Munjirin, kader Puskesmas, kader Posyandu, dan pasien tuberkulosis. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat ini.
Dengan adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, diharapkan program penanggulangan tuberkulosis ini dapat berjalan dengan efektif dan dapat menurunkan angka penderita tuberkulosis di Indonesia. Deteksi dini, pengobatan tepat, dan kepatuhan pasien merupakan kunci keberhasilan dalam upaya ini. Peran aktif pemerintah daerah sangat krusial dalam memastikan program ini mencapai tujuannya.