DPRK Biak Dukung Peningkatan RSUD Tipe C ke Tipe B: Solusi Hambatan Pengadaan Alat Kesehatan
DPRK Biak Numfor, Papua, mendukung percepatan peningkatan status RSUD dari tipe C ke tipe B, kendati terhambat masalah pengadaan alat kesehatan, terutama CT Scan, yang berpotensi menimbulkan hutang dan gangguan pelayanan pasien.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Biak Numfor di Papua kini tengah berupaya meningkatkan statusnya dari tipe C ke tipe B. Upaya ini mendapat dukungan penuh dari Gabungan Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Biak Numfor. Namun, proses peningkatan status tersebut menghadapi kendala signifikan, terutama dalam hal pengadaan alat kesehatan yang dibutuhkan.
Wakil Ketua Gabungan Komisi B DPRK Biak Numfor, Nicolas Otto Koo, mengungkapkan bahwa hambatan utama terletak pada keterbatasan alat kesehatan, meskipun persyaratan analisis dampak lingkungan (Amdal) telah terpenuhi. Menurutnya, "Proses peningkatan kelas RSUD ke tipe B terhambat akibat keterbatasan alat kesehatan meskipun persyaratan analisis dampak lingkungan telah terpenuhi."
Meskipun demikian, pihak DPRK optimistis proses administrasi peningkatan status RSUD Biak akan rampung pada Mei 2024. Mereka merekomendasikan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk segera melengkapi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan guna mempercepat proses tersebut.
Dukungan DPRK dan Tantangan Pengadaan CT Scan
DPRK Biak Numfor sangat mendukung peningkatan status RSUD Biak menjadi tipe B, mengingat prestasinya yang telah meraih akreditasi Paripurna. "Untuk mempercepat status RSUD naik kelas tipe B sesuai pencapaian prestasi rumah sakit dengan akreditasi Paripurna," harap Otto Koo. Hal ini menunjukkan komitmen DPRK terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.
Salah satu kendala terbesar yang dihadapi adalah pengadaan alat CT Scan. Ketiadaan anggaran pada tahun 2025 berpotensi menimbulkan hutang dan berdampak pada pelayanan pasien. "Tidak adanya anggaran tahun 2025 berpotensi menimbulkan hutang dan gangguan pelayanan pasien," ungkap Otto Koo. Oleh karena itu, DPRK merekomendasikan solusi untuk mengatasi masalah ini.
Gabungan Komisi B DPRK menyarankan Pemda untuk membuat skema pendanaan alternatif atau melakukan penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan untuk pengadaan CT Scan. Koordinasi dengan Kementerian Kesehatan juga dinilai penting untuk mendapatkan dukungan pendanaan pada tahun 2026. "Serta berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan guna percepatan dukungan pendanaan tahun 2026," harapnya.
RSUD Biak berperan penting sebagai rumah sakit rujukan di wilayah adat Teluk Saereri. Rumah sakit ini melayani pasien dari berbagai kabupaten, termasuk Supiori, Yapen Kepulauan, Waropen, dan Manokwari di Papua Barat. Peningkatan status RSUD menjadi tipe B akan meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas di wilayah tersebut.
Solusi Jangka Pendek dan Panjang
Untuk mengatasi permasalahan pengadaan alat kesehatan, khususnya CT Scan, diperlukan strategi jangka pendek dan panjang. Jangka pendek, Pemda perlu mencari alternatif pendanaan, misalnya melalui APBD Perubahan atau kerjasama dengan pihak swasta. Sementara itu, jangka panjang, perlu adanya perencanaan anggaran yang matang dan berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan alat kesehatan yang memadai.
Peningkatan status RSUD Biak menjadi tipe B bukan hanya sekadar peningkatan status administratif, tetapi juga peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan dukungan penuh dari DPRK dan solusi yang tepat, diharapkan peningkatan status RSUD Biak dapat segera terwujud dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Papua.
Keberhasilan peningkatan status RSUD Biak ini akan berdampak positif pada akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Kesimpulan: Peningkatan status RSUD Biak dari tipe C ke tipe B merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Meskipun terdapat tantangan dalam pengadaan alat kesehatan, dukungan dari DPRK dan solusi yang tepat diharapkan dapat mengatasi hambatan tersebut dan mewujudkan peningkatan status RSUD Biak menjadi tipe B.