Efisiensi Anggaran Kemenag: Tak Ganggu Program Keumatan?
Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan efisiensi anggaran tidak akan mengganggu program keumatan, meskipun ada penyesuaian anggaran yang berdampak pada beberapa program prioritas seperti haji, moderasi beragama, dan pendidikan.
![Efisiensi Anggaran Kemenag: Tak Ganggu Program Keumatan?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000208.320-efisiensi-anggaran-kemenag-tak-ganggu-program-keumatan-1.jpg)
Jakarta, 4 Februari 2025 - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, memberikan jaminan bahwa efisiensi anggaran pemerintah tidak akan menghambat program-program keagamaan. Pernyataan ini disampaikan Menag dalam Sarasehan Ulama di Jakarta, Selasa lalu, menanggapi kebijakan penghematan anggaran yang diterapkan pemerintah.
Menag menjelaskan, meskipun terdapat penyesuaian anggaran, Kemenag optimistis tetap mampu menjalankan program-program keumatan. Ia bahkan mencontohkan para pendiri bangsa yang mampu berjuang besar tanpa ketergantungan penuh pada anggaran negara. Menurutnya, setiap tantangan pasti membawa hikmah dan pelajaran berharga.
Untuk menghadapi tantangan efisiensi anggaran, Kemenag berupaya menciptakan beragam solusi alternatif. "Tantangan kita adalah menciptakan opsi-opsi berlapis untuk mengatasi persoalan dan dampak penghematan," ujar Menag. Kemenag berkomitmen menjalankan tugasnya dengan optimal demi kepentingan umat dan bangsa.
Instruksi Presiden dan Surat Menteri tanggal 24 Januari 2025 menetapkan target efisiensi anggaran Kemenag sebesar Rp14.284.062.000.000. Namun, hasil identifikasi awal baru mencapai Rp7.279.475.129.000. Kemenag pun akan melakukan penyesuaian kembali agar memenuhi target efisiensi yang telah ditetapkan Kementerian Keuangan.
Efisiensi anggaran sebesar Rp14 triliun ini berpotensi mempengaruhi beberapa program prioritas. Beberapa di antaranya adalah layanan keagamaan, seperti penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M, penguatan moderasi beragama, pengembangan ekonomi berbasis agama, pembinaan perkawinan, bantuan rumah ibadah, dan digitalisasi layanan keagamaan.
Program prioritas lainnya yang berpotensi terdampak adalah bidang pendidikan. Program-program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kependidikan (BOPTN), Pendidikan Profesi Guru (PPG), serta bantuan beasiswa peserta didik dan pendidik juga berpotensi mengalami penyesuaian.
Selain itu, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, rehabilitasi madrasah dan lembaga keagamaan, dan pengembangan kompetensi guru dan dosen juga termasuk dalam daftar program yang berpotensi terdampak. Namun, Menag menegaskan bahwa efisiensi anggaran ini merupakan bagian dari program pemerintah yang akan tetap didukung oleh Kemenag.
Meskipun ada potensi pengurangan anggaran pada beberapa program, Kemenag berkomitmen untuk tetap menjalankan fungsinya secara maksimal. Mereka akan mencari solusi terbaik agar program-program keumatan tetap berjalan dengan baik, sekalipun dalam kondisi anggaran yang terbatas.