Gunungkidul Luncurkan Gerakan Sadar Sampah: Ubah Gaya Hidup, Kurangi Sampah!
Pemkab Gunungkidul meluncurkan Surat Edaran Gerakan Gaya Hidup Sadar Sampah untuk mengatasi masalah sampah dari sumbernya, mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Yogyakarta, baru-baru ini meluncurkan program besar untuk mengatasi masalah sampah: Gerakan Gaya Hidup Sadar Sampah. Surat Edaran (SE) Nomor 10 Tahun 2024 ini mengajak seluruh masyarakat Gunungkidul untuk ikut serta dalam gerakan yang bertujuan mengurangi sampah dari sumbernya.
Inisiatif ini diprakarsai oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta. Menurut beliau, kunci keberhasilan program ini terletak pada perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. 'Penyelesaian masalah sampah harus dimulai dari pencegahan timbulan sampah, memilah sampah dari sumbernya, hingga memanfaatkan kembali sampah yang masih bernilai ekonomi,' jelas Sunaryanta.
Gerakan ini mendorong pengurangan penggunaan plastik sekali pakai secara signifikan. Salah satu fokus utamanya adalah pencegahan sampah sejak awal. Masyarakat didorong untuk mengurangi penggunaan produk, wadah, dan kemasan sekali pakai, terutama plastik. Contohnya, mengurangi penggunaan sedotan plastik, membawa tas belanja sendiri, dan menghindari penggunaan wadah styrofoam.
Lebih lanjut, Bupati Sunaryanta juga menyarankan penggunaan alat makan dan minum yang dapat digunakan kembali. Membawa wadah sendiri saat membeli makanan dan minuman juga menjadi bagian penting dari gerakan ini. Pembelian produk curah atau isi ulang juga didorong untuk mengurangi sampah kemasan.
Beras, kacang-kacangan, dan bahan dapur lainnya menjadi contoh produk yang dapat dibeli secara curah. Dengan membawa wadah sendiri ke pasar tradisional atau toko, masyarakat secara aktif berkontribusi mengurangi limbah kemasan plastik. 'Dengan kebiasaan ini masyarakat dapat mengurangi limbah kemasan plastik dan berkontribusi dalam pengurangan sampah dari sumbernya,' tambah Sunaryanta.
Partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Gerakan Sadar Sampah diharapkan diterapkan tidak hanya di rumah tangga, tetapi juga di sekolah, tempat kerja, dan berbagai institusi lainnya. Kesadaran dan partisipasi bersama dinilai sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Pemkab Gunungkidul berharap, melalui Gerakan Gaya Hidup Sadar Sampah ini, permasalahan sampah dapat ditangani secara efektif dan berkelanjutan. Dengan perubahan perilaku dan komitmen bersama, masa depan yang lebih baik dengan lingkungan yang lebih bersih dapat terwujud. 'Kami mengimbau agar gerakan ini dapat segera ditindaklanjuti oleh seluruh elemen masyarakat. Dengan kesadaran dan partisipasi bersama, permasalahan sampah dapat diatasi secara lebih efektif demi masa depan yang lebih baik,' tutup Sunaryanta.